Guru Berkarya

Meningkatkan Hasil Belajar Teks Explanasi dengan Metode CTL

Penulis: Abduh Imanulhaq
Editor: galih permadi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Dra. Khayati., Guru B. Indonesia SMKN 1 Randudongkal Kab. Pemalang

Oleh: Dra. Khayati., Guru B. Indonesia SMKN 1 Randudongkal Kab. Pemalang

Teks eksplanasi adalah teks yang bertujuan menjelaskan proses suatu fenomena alam dan fenomena sosial.

Teks ini ditulis untuk menjawab pertanyaan bagaimana dan mengapa. Pertanyaan bagaimana membutuhkan jawaban berupa deskripsi.

Sedang pertanyaan mengapa membutuhkan jawaban berupa penjelasan proses sebab akibat.

Menurut Apriyanto Dwi Santosa (2021:14) Teks eksplanasi termasuk teks non fiksi. Sehingga harus ditulis berdasarkan fakta.

Teks eksplanasi contohnya banjir, tanah longsor, tsunami, gempa bumi, kenakalan remaja, tawuran, penyalahgunaan narkoba, pengangguran.

Salah satu Kompetensi Dasar yang di pelajarai  pada mata pelajaran bahasa Indonesia kelas XI SMK Negeri 1 Randudongkal Kabupaten Pemalang adalah kompetensi dasar (KD) Memproduksi teks eksplanasi secara lisan atau tulis dengan memperhatikan struktur dan kebahasaan.

Dalam materi ini siswa diharapkan dapat menulis atau memproduksi teks eksplanasi dengan memperhatikan fenomena alam, sosial dan ejaan benar.

Sementara siswa kelas XI hampir semua kelas kurang respon. Bahkan tidak memperhatikan bila ada pelajaran atau tugas menulis.

Mereka mendengarkan pelajaran dengan baik. Namun bila diarahkan untuk menulis eksplanasi mereka membuka HP sekedar membuka WA, FB (facebook).

Atau malah berbicara dengan teman yang ada di sebelahnya. Pembelajaran tidak maksimal dan guru merasa disepelekan, siswa pasif dan mengabaikan.

Guru mencoba menerapkan metode CTL (Contextual Teaching Learning) dari John Dewey (1916).

Yaitu metode yang menekankan dengan mengaitkan situasi dunia nyata, peserta didik secara bersama-sama membentuk suatu sistem yang melihat makna di dalamnya.

Sehingga membantu peserta didik mengaitkan subjek yang dipelajari dengan situasi dunia sebenarnya dan memotivasi pembelajaran (peserta didik untuk membuat kaitan antara pengetahuan dalam kehidupan keseharian peserta didik.

Langkah-langkah pembelajaran CTL yakni: Guru membentuk kelompok kecil terdiri tiga siswa, setiap kelompok diajak menentukan salah satu tema teks eksplanasi ( fenomena alam atau fenomena sosial) yang sering terjadi di lingkungan mereka, kemudian dibahas secara kelompok.

Siswa (secara kelompok) diajak mengamati gambar, video tentang fenomena alam atau sosial yang telah dicari.

Kemudian mereka secara kelompok aktif, kreatif, mencari informasi, lalu mengamati fakta dalam gambar atau vidio, mencatat dan mengidentifikasi, mengevaluasi apa yang terjadi ( pada gambar atau video, tentang kebenaran kejadian dalam gambar atau video tersebut.

Setelah itu di susunlah berupa: kejadian Apa, Siapa, kapan, Mengapa, Di mana, Bagaimana, kejadian itu ( misal banjir, tanah longsor, tsunami, gempa bumi, kenakalan remaja, tawuran, penyalahgunaan narkoba, pengangguran).

Dalam bentuk kerangka eksplanasi. Setelah selesai dilaporkan dalam bentuk tulisan eksplanasi deskripsi atau eksplanasi narasi. Setelah selesai hasil dari kelompok dipresentasikan di depan kelas.

Kelompok yang lain menyimak ada kalanya memberi masukan untuk kesempurnaan tugas. Pada akhirnya siswa ( dalam kelompok) bersama guru membuat kesimpulan materi eksplanasi.

Pembelajaran eksplanasi dengan menggunakan metode CTL (Contextual Teaching Learning) ternyata lebih menarik, siswa lebih aktif, kreatif dan menarik dalam mengikuti pembelajaran.

Tidak ada siswa tidur, bermalas-malasan, main game atau berbicara yang tidak perlu. Pembelajaran eksplanasi lebih lancar. Kemampuan siswa memahami fenomena alam dan fenomena sosial lebih baik.

Maka dapat dikembangkan ke tingkat lebih tinggi yaitu siswa terampil menulis teks eksplanasi.

Penerapan metode CTL sangat efektif untuk diterapkan dalam pembelajaran Bahasa Indonesia pada materi memproduksi teks Explanasi.(*) 

Berita Terkini