Advertorial

PT Astra International Tbk Catat Kinerja Positif pada Kuartal III Tahun 2022

Penulis: Idayatul Rohmah
Editor: rival al manaf
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

PT Astra International Tbk

TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - PT Astra International Tbk melaporkan kinerja positif pada kuartal III tahun 2022.

Tercatat pendapatan bersih konsolidasian Grup pada sembilan bulan pertama tahun 2022 mencapai sebesar Rp 221,4 triliun atau meningkat 32 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.

"Kinerja Grup sepanjang sembilan bulan pertama tahun 2022 cukup baik, terutama didukung oleh pemulihan ekonomi dan harga komoditas yang lebih tinggi," kata Presiden Direktur Astra International Tbk Djony Bunarto Tjondro.

Djony menyebutkan, laba bersih Grup tanpa memperhitungkan keuntungan nilai wajar atas investasi pada GoTo, mencapai Rp 22,2 triliun. Adapun total itu 49 persen lebih tinggi dari sembilan bulan pertama tahun 2021.

Jika memperhitungkan keuntungan nilai wajar tersebut, laba bersih Grup meningkat sebesar 56 persen menjadi Rp 23,3 triliun.

Ia mengatakan, peningkatan ini mencerminkan kinerja yang lebih baik dari hampir semua divisi bisnis.

"(Peningkatan) terutama divisi alat berat dan pertambangan, otomotif dan jasa keuangan Grup," lanjutnya.

Laba bersih Grup pada sembilan bulan pertama tahun 2022 lebih tinggi 56 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.

Pertama yakni otomotif, laba bersih divisi ini meningkat 23 persen menjadi Rp 6,8 triliun, mencerminkan volume penjualan yang lebih tinggi.

Penjualan mobil nasional meningkat 21 persen menjadi 758.000 unit pada sembilan bulan pertama tahun 2022 (sumber: Gaikindo).

Penjualan mobil Astra meningkat 20 persen menjadi 413.000 unit, dengan pangsa pasar yang stabil sebesar 55 persen.

Sementara itu, penjualan sepeda motor secara nasional menurun 4 persen menjadi 3,6 juta unit pada sembilan bulan pertama tahun 2022 (sumber: Kementerian Perindustrian Republik Indonesia).

Meski di sisi lain, PT Astra Honda Motor yang sempat mengalami gangguan sementara atas pasokan semikonduktor, mencatat penurunan penjualan 8 persen menjadi 2,7 juta unit.

Kedua, terkait sektor jasa keuangan, laba bersih divisi ini tercatat meningkat 30 persen menjadi Rp4,4 triliun selama periode tersebut.

Hal itu disebabkan oleh peningkatan kontribusi dari bisnis pembiayaan konsumen.

Nilai pembiayaan pada bisnis pembiayaan konsumen Grup mengalami peningkatan sebesar 23 persen menjadi Rp 74,4 triliun.

Kontribusi laba bersih dari perusahaan Grup yang fokus pada pembiayaan mobil meningkat sebesar 41 persen menjadi Rp 1,3 triliun, yang disebabkan karena jumlah pembiayaan yang lebih besar.

Di antaranya, kontribusi laba bersih dari PT Federal International Finance yang fokus pada bisnis pembiayaan sepeda motor juga meningkat sebesar 43 persen menjadi Rp 2,3 triliun.

"Terutama karena provisi kerugian pinjaman yang lebih rendah," ujarnya.

Terakhir, laba bersih divisi alat berat, pertambangan, konstruksi dan energi Grup meningkat 105 persen menjadi Rp 9,5 triliun.

Hal itu terutama disebabkan peningkatan kontribusi dari penjualan alat berat, kontraktor penambangan dan pertambangan batu bara, yang seluruhnya diuntungkan oleh harga komoditas yang lebih tinggi.

Misalnya, PT United Tractors Tbk (UT) yang 59,5 persen sahamnya dimiliki Perseroan, melaporkan peningkatan laba bersih sebesar 103 persen menjadi Rp 15,9 triliun.

Penjualan alat berat Komatsu meningkat 107 persen menjadi 4.500 unit dan pendapatan dari suku cadang dan jasa pemeliharaan juga meningkat.

Dengan berbagai peningkatan di sejumlah divisi ini, Djony optimistis kinerja bisnis pada sisa tahun 2022 akan tetap baik.

"Prospek bisnis ke depan dapat menghadapi tantangan yang disebabkan oleh tingkat inflasi yang lebih tinggi, meningkatnya suku bunga dan tekanan ekonomi makro global," imbuhnya. (idy)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Klik Di Sini!

Berita Terkini