Berita Jateng

Jelang Akhir Tahun, Disperindag Jateng Sebut Harga Bahan Pangan Stabil

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Foto pedagang cabai dan sayuran di Pasar Suradadi Kabupaten Tegal pada Selasa (5/1/2020). Harga cabai kembali melonjak bahkan mencapai Rp 80 ribu per kilogram terutama untuk jenis cabai rawit setan.

TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Harga bahan pangan di Jawa Tengah tergolong stabil di satu bulan menjelang natal dan tahun baru.

Dikatakan Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Jawa Tengah Arif Sambodo, tidak ada kenaikan ataupun penurunan harga yang berarti di beberapa minggu ini.

"(Harga bahan pangan) aman, tidak ada gejolak. Tidak ada harga yang naik menonjol," kata Arif dihubungi tribunjateng.com, Senin (14/11/2022).

Arif lebih lanjut menyebutkan, sejumlah bahan pangan tergolong stabil akhir-akhir ini.

Misalnya saja cabai, yang berada di harga rata-rata Rp 25 ribu per kilogram.

Menurutnya, harga tersebut masih wajar setelah mengalami tren penurunan beberapa waktu terakhir.

"Cabai turun ini kembalinya ke harga stabil. Harga Rp 25 ribu sampai Rp 28 itu harga yang sesuai, antara di konsumen maupun produsen sudah sesuai," terangnya.

Adapun ia menambahkan, kestabilan harga juga terjadi di bahan pokok lain seperti telur, minyak goreng, dan bawang.

Sementara itu, terkait harga beras dan kedelai impor, Arif tidak memungkiri memang harganya masih cenderung tinggi.

Harga beras, pantauan tribunjateng.com di pasar tradisional Kota Semarang, bertahan setelah mengalami kenaikan Rp 1.000 - Rp 1.500, menempatkan harga beras Rp 10.500 sampai Rp 13.000 per kilogram.

Menurut Arif kenaikan ini tidak akan berlangsung lama. harga beras diperkirakan akan kembali stabil pada Desember mendatang.

"(Harga beras) memang naik. Ini kan sebentar lagi sudah musim panen, kemarin naik karena masih musim tanam. Desember mulai musim panen.

Semuanya terkendali lah, berada di jangkauan dan tidak ada kelangkaan," terangnya.

Sementara itu terkait kenaikan harga kedelai yang terjadi sekarang ini (tembus Rp 14.000 per kilogram), menurutnya pemerintah pusat dan daerah tengah berkoordinasi untuk memberikan subsidi.

Subsidi itu utamanya bagi para perajin tahu dan tempe yang terdampak.

"(Terkait kenaikan harga) kedelai impor memang sedang dibicarakan untuk subsidi sampai Desember nanti oleh pemerintah pusat sedang berjalan.

Ini nanti juga ada kebijakan dari pemerintah daerah untuk membantu subsidi pembelian kedelai itu," imbuhnya. (idy)


Foto: Pedagang cabai di jalan Pedamaran Semarang tampak sedang menimbang cabai. Tribun Jateng/Idayatul Rohmah

Berita Terkini