TRIBUNJATENG.COM,SEMARANG - Polisi menemukan sejumlah barang di tubuh korban tewas di jalan arteri Yos Sudarso, Genuk, Kota Semarang.
Korban mengenakan jaket warna kuning dengan tulisan di punggung belakang berupa BERI BUKTI BUKAN JANJI.
Memakai sepasang sandal jepit swallow.
Ditemukan pula uang tunai Rp85 ribu.
Alat pemotong kuku, korek gas dan peluit warna hijau.
Baca juga: Misteri Kematian Pria Bertongkat di Arteri Yos Sudarso Semarang, Polisi Kaget Saat Membalik Tubuhnya
Baca juga: BREAKING NEWS: Mayat Pria Ditemukan di Pinggir Arteri Yos Sudarso Semarang, Kepala Berlumur Darah
Penyebab kematian pria tanpa identitas usia sekira 60 tahun yang tewas di pinggir jalan arteri Yos Sudarso masih menjadi misteri.
Kepala korban bagian belakang berlumur darah.
Begitupun tongkat coklat setinggi satu meter yang berada di tangan kanan korban juga berlumur darah.
Diduga korban adalah gelandangan, namun kematian korban dengan sejumlah luka masih jadi tanda tanya.
Polisi yang berada di lokasi kejadian kaget selepas membalikan tubuh korban yang ternyata ada lumuran darah di bagian belakang kepala.
Terkait temuan itu, Kapolsek Genuk AKP Ris Andrian Yudo Nugroho masih belum mau berspekulasi.
"Ya ada luka, tanda-tanda kekerasan memang ada tapi biar nanti dipastikan dulu luka pendarahan itu," jelasnya kepada Tribun di lokasi kejadian.
Mayat korban kemudian dibawa ke kamar jenazah RSUP Kariadi oleh tim relawan Semarang untuk dilakukan pemeriksaan oleh tim Inafis.
"Kami pastikan dulu (penyebab kematian) di visum kalau ada informasi lagi kami update," bebernya.
Ia menyebut, informasi awal temuan mayat pria itu berasal anggota Bhabinkamtibmas yang melakukan patroli.
"Jadi lokasinya di arteri Yos Sudarso masuk wilayah Genuk jadi kami melakukan pemeriksaan terhadap korban," katanya.
Selepas diperiksa ternyata korban tidak ada identitas sehingga menghubungi tim Inafis Polrestabes Semarang.
"Kita cari identitasnya. sementara ini kami coba mencari info keterangan dari warga sekitar atau masyarakat bila mendapat info bisa sampaikan kepada kami," terangnya. (Iwn)