Fakta-fakta Cianjur Tolak Bantuan Viral di Tiktok, Cabut Atribut Gereja Hingga Tolak Indomie

Penulis: Ardianti WS
Editor: galih permadi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Fakta-fakta Cianjur Tolak Bantuan Viral di Tiktok, Cabut Atribut Gereja Hingga Tolak Indomie

TRIBUNJATENG.COM- Fakta-fakta Cianjur tolak bantuan dari gereja hingga Indomie.

Sejak Gempa bumi yang terjadi di Cianjur pada Senin (21/11/2022) menyisahkan sejumlah duka.

Hingga ada beberapa hal kontroversial yang terjadi di saat masyarakat berusaha memberi bantuan.

Dari oknum masyarakat yang menghadang kendaraan yang berusaha memberi bantuan, hingga sejumlah tindak-tindaka yang seharusnya tidak dilakukan.

Berikut sejumlah fakta Cianjur tolak bantuan.

1.Mengeluh saat dapat bantuan mie instan

Viral di Tiktok soal kejadian mengenai kabar penolakan bantuan mie instan yang dilakukan warga terdampak gempa di Cianjur.

Dari sejumlah konten di media sosial TikTok, muncul konten keluhan yang diduga dari para warga korban gempa, yang mengeluhkan bantuan pangan yang hanya berupa mi instan, salah staunya terlihat dari akun instagram @gunawan…4.

Pada Sabtu (26/11/2022), akun tersebut nampak mempertanyakan soal nasib kesehatan para korban akibat terlalu sering memakan mi instan.

“Bantuannya kebanyakan Indomi*, gimana dengan lambung mereka yaA llah” tulis pemilik akun dalam sebuah video yang diunggah.

Sontak netizen yang melihat postingan tersebut merasa emosi.

Netizen menilai jika oknum-oknum tersebut kurang bersyukur dan tidak memahami kondisi darurat di tengah bencana.

2. Copot label dari Gereja

Bahkan, Cianjur menolak bantuan trending dalam pencarian TikTok.

Hal itu bermula dari beredarnya sebuah video sejumlah orang merobek label pada tanda yang bertuliskan nama penyumbang yang diketahui dari sebuah gereja.

Dalam video yang beredar di media sosial, sejumlah orang tampak membongkar tulisan 'Tim Aksi Kasih Gereja Reformed Injili Indonesia'. Setelah itu, mereka mencabuti label di tenda pengungsian tersebut

Tenda bantuan dari gereja tersebut masih di gunakan warga.

Namun, label pemberian dari gereja dicopot oknum ormas.

Polisi lalu memeriksa oknum ormas tersebut.

3. Tanggapan Ridwal Kamil

Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil menyesalkan atas tindaka oknum yang melepas label dari gereja.

Menurut Ridwan kamil bencana tidak pernah pandang bulu.

Sehingga yang membantu bencana juga tidak pilih-pilih.

Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil 

Menurut Ridwan Kamil, adanya baliho pemberian dari pemberi bantuan adalah tindakan wajar.

Ridwan Kamil menegaskan seharusnya kita tetap fokus pada kemanusiaan yang adil dan beradab.

Sangat disesalkan dan tidak boleh terulang lagi pencabutan label identitas pemberi bantuan tenda oleh oknum warga setempat di tenda pengungsian di Cianjur.

"Bencana ini datang tidak pilih-pilih & mendampaki semua orang, semua pihak dan semua golongan di Cianjur tercinta ini.

Yang membantu bencana pun datang tidak pilih-pilih, datang dari semua pihak, dari semua golongan, kelompok, apapun keyakinan atau agamanya.

Berdirinya bendera, spanduk, baliho, stiker dari para pemberi bantuan adalah hal yang wajar, karena mungkin itu bagian dari pelaporan pertanggungjawaban kepada para donatur yang menitipkan bantuan kepada mereka.

Karenanya Sila ke-2 Pancasila, “Kemanusiaan Yang adil dan Beradab” harus dijunjung dengan baik dan dipraktekkan dengan bijak. Bantuan kemanusiaan tidak boleh ternodai sedikitpun oleh unsur kebencian golongan.

Saya sudah meminta kepolisian khususnya Kapolda Jawa Barat untuk menindaklanjuti hal ini agar tidak terulang lagi di kemudian hari.

Walaupun kita tidak bersaudara dalam keimanan, kita tetaplah bersaudara dalam kebangsaan dan kemanusiaan.

Hatur nuhun," tulis Ridwan Kamil

Berita Terkini