Kisah Masa Lalu Haji Haryanto Bangun PO Haryanto, Hampir Bangkrut Gegara Naiknya Harga BBM
TRIBUNJATENG.COM - PO. Haryanto perusahaan jasa angkutan penumpang darat dan pariwisata yang berasal dari Kabupaten Kudus, Jawa Tengah.
Didirikan pada 2002 oleh H. Haryanto seorang mantan prajurit TNI Angkatan Darat.
Haryanto dulunya merupakan tentara yang memiliki berbagai pekerjaan sampingan, di antaranya adalah sopir dan agen tiket bus.
Hal itu ia ceritakan kepada Andy F. Noya saat menjadi bintang tamu di acara Kick Andy.
Haryanto memboyong anak dan istrinya dari Kudus ke Tangerang tempatnya bertugas.
Ingin memberikan kehidupan yang layak bagi keluarga dirinya pun memiliki pekerjaan sambilan.
"Saya pulang dinas, saya bekerja nyupir. Saya dapat uang Rp 10 ribu saya kumpulin," kenang Haryanto.
Sedikit demi sedikit dana pun terkumpul sebesar Rp 750 ribu yang digunakan Haryanto untuk membeli angkot secara kredit.
"Di situlah mulai berkembang. Lunas. Saya beli lagi, hutang lagi," tambahnya.
Meski telah memiliki ratusan angkot, Haryanto melihat masa depan angkot yang bisa digeser dengan adanya ojek online.
"Di situ saya berpikir ke depan. Ini kalau gak tak banting setir, saya akan berhenti usaha saya.
Di situlah angkot mulai berhenti, kita jualin semua," cerita Haryanto.
Dengan mendapatkan pinjaman dari bank, Haryanto membeli lima buah bus.
Namun dirinya merasakan jatuh bangun membangun kembali bisnisnya sebagai perusahaan otobus.
"Akhirnya 2004 saya bangun lagi membuat bus eksekutif, 2007 terjadi gejolak BBM naik. Kolaps."
Haryanto pun tak menyerah dan kembali bangkit menjalankan usahanya hingga membuahkan hasil.
"Sampai sekarang kita punya SPBU, punya rumah makan ada tiga yang kemarin saya bangun di Solo juga.
Alhamdulillah ternyata rumah makan ini hasilnya bukan hanya rumah makan aja, dari orang-orang toilet itu juga hasilnya lumayan," bebernya.
Jatuh bangun Haryanto membangun bisnisnya pun membuat dirinya tetap semangat dalam menekuni pekerjaan.
Pasalnya dirinya yakin kesuksesan bukanlah hal instan dan harus melalui cobaan sebelum mencapai puncak.
"Jangan sampai kita ini takut sebelum berlayar," pesan Haryanto.
PO Haryanto sendiri pada 2009 melakukan ekspansi bisnis pertamanya diluar Muria Raya, yakni di Madura dengan trayek Jakarta-Pamekasan-Sumenep.
Tiga tahun kemudian PO Haryanto kembali melakukan ekspansi bisnisnya di jalur selatan jawa dengan trayek pertama yakni Jakarta-Solo-Ponorogo.
Serta kota-kota lain di sekitar Solo Raya seperti Klaten dan Gemolong.
Di tahun yang sama, PO Haryanto juga merintis trayek menuju Bojonegoro dan Purwodadi.
PO Haryanto kini telah melayani lebih dari 20 kota di Pulau Jawa dengan beberapa divisi.
Pada Juni 2022, PO Haryanto memberhentikan Rian Mahendra sebagai Direktur Operasional.
Rian bergabung mengembangkan usaha milik ayahnya tersebut sejak tahun 2003 bersama adik-adiknya, langsung di bawah supervisi ayahnya H. Haryanto. (*)