TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Dalam rangka mengatasì permasalahan bullying dan menjaga kesehatan mental yang terjadi di tingkat remaja (SMP), mahasiswa KKN Universitas PGRI Semarang kelompok 91 mengadakan sosialisasi bullying dan kesehatan mental di Desa Wringinputih, Kecamatan Bergas, Kabupaten Semarang pada Jumat (03/02/2023).
Lokasi sosialisasi tersebut difasilitasi oleh Bapak Kepala Dusun Pluwang di rumahnya. Sasaran dalam kegiatan tersebut yaitu siswa-siswi SMP dengan jumlah 15 orang.
Sosialisasi ini dilaksanakan dengan latar belakang maraknya kasus bullying hingga berdampak pada kesehatan mental di kalangan remaja.
Ronald Andrean dan Muhammad Ardan Nena Pratama menjadi pemateri dalam sosialisasi tersebut.
Materi yang dijelaskan tentang bentuk-bentuk bullying, dampaknya, dan cara penanganan dan melapor jika menghadapi teman yang dibully dan menjadi korban bullying.
Selain itu, dijelaskan juga bagaimana cara menjaga kesehatan mental.
"Saat ini sudah terdapat hukum yang berlaku bagi pelaku perundungan, diharapkan dalam hal ini dapat mengurangi tindakan perundungan," ujar Ronald.
"Diharapkan juga orang tua semakin sadar tentang pentingnya kesehatan mental terhadap anak.
Edukasi bagi orang tua untuk melakukan pendekatan pada anak juga sangat penting agar mencegah terjadinya hal-hal buruk yang dapat menimpa anak," tambah Ardan.
Dalam uraian materi yang disampaikan, kegiatan sosialisasi tersebut diharap dapat mengedukasi remaja-remaja di Desa Wringin Putih dalam hal bahayanya melakukan tindakan perundungan dan pentingnya menjaga kesehatan mental.
"Perlu digaris bawahi jika mengalami perubahan mood secara tiba-tiba bukan berarti mengalami gangguan kesehatan mental bipolar, melainkan jika perubahan mood tersebut terjadi secara ekstrem sehingga mengganggu kesehatan maupun aktivitas penderitanya," pungkas Ani selaku wakil kordes.(*)