TRIBUNJATENG.COM, PATI - Kelangkaan minyak goreng Minyakita di pasaran membuat pengecer langsung menyerbu agen distributor yang mendapat kiriman stok.

Hal tersebut terjadi di salah satu toko distributor Minyakita di Kabupaten Pati.

Di Toko Fatimah, Desa Muktiharjo, Kecamatan Margorejo, Kabupaten Pati, kiriman satu truk berisi 900 karton Minyakita langsung ludes diburu para pengecer dalam kurun waktu hanya 30 menit, Minggu (12/2/2023).

Pemilik Toko Fatimah Pati, Rudi Sulistiyantono mengatakan, suplai Minyakita selama sekira 3 bulan ke belakang memang tersendat.

Baca juga: Beginilah Kesibukan Akhir Pekan Warga Perum Kutoharjo Pati, Bikin Eco Enzyme Kulit Buah dan Sayur

"3 bulan ini sulit mendapatkan Minyakita."

"Jatah dari pabrik per pekan cuma satu sampai dua truk."

"Dalam satu truk itu ada 800-900 kardus."

"Langsung habis dalam 30 menit," ujar dia kepada Tribunjateng.com, Senin (13/2/2023).

Rudi mematok harga Rp 145 ribu per karton Minyakita.

Menurut dia, nominal tersebut masih di bawah Harga Eceran Tertinggi (HET).

Rudi biasa melayani pengecer dari wilayah Kabupaten Pati dan sekitarnya.

Namun, dalam kondisi saat ini, dia memprioritaskan untuk pelanggan di wilayah Pati.

Baca juga: Misteri Mobil HRV Masuk Hutan di Pati, Sopir Terkejut Kemacetan Mendadak Berubah Jadi Pepohonan

"Untuk saat ini saya utamakan yang dari Pati."

"Itu saja masih kurang."

"Dari luar Pati, kadang masih ada orang dari Rembang yang ambil."

"Tapi saya batasi 50-100 karton," kata dia.

Supri, seorang pengecer mengatakan, permintaan produk Minyakita di pasaran memang sangat tinggi.

Namun sayang, tiga pekan belakangan ia kesulitan mendapatkan Minyakita.

"Susah dapatnya."

"Kalau pun saya ambil di luar, harganya tinggi."

"Bisa Rp 175 ribu sampai Rp 180 ribu (per karton)."

"Kalau harga kulak segitu, saya mau jual berapa?"

"Kalau di sini (Toko Fatimah) saya ambil harga Rp 12.500 per liter dan saya jual Rp 13 ribu per liter," jelas dia. (*)

Baca juga: Harga Minyak Goreng Curah Cenderung Menurun, 2 Pekan Ini di Pasar Induk Wonosobo, Karena Apakah?

Baca juga: Viral TikTok 2 Ular Piton Raksasa Hidup di Plafon Rumah

Baca juga: Benchmarking Rais ‘Am PBNU: Pentingnya Akhlak, Percuma Ilmu Tinggi Tidak Berakhlak

Baca juga: Berenang Tengah Malam di Waduk Sempor Kebumen, Pria Ini Ditemukan Tewas Pada Pencarian Hari Kedua