TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - DPRD Kota Semarang menilai pendapatan parkir di ibu kota Jawa Tengah tergolong masih kecil.
Dewan mendorong Pemkot Semarang dapat meningkatkan pendapatan sektor parkir karena potensinya cukup besar seiring banyaknya titik-titik keramaian di Kota Lunpia.
Sekretaris Komisi C DPRD Kota Semarang, Suharsono menyarankan, Pemkot Semarang belajar sistem parkir Pemkot Surabaya yang yang melibatkan berbagai sektor, seperti TNI-Polri hingga pemangku wilayah setempat.
Pada 2019 misalnya, pendapatan dari parkir tepi jalan Pemkot Surabaya mencapai Rp 36 miliar.
Baca juga: Partai Gerindra Targetkan 20 Persen Kursi DPRD Kota Semarang dalam Pemilu 2024
"Bisa meniru Surabaya, dengan menggandeng berbagai pihak."
"Apalagi jika dimaksimalkan, tentu potensinya akan besar."
"Parkir elektronik pun bisa diperluas lagi, ditingkatkan lagi, serta dilakukan evaluasi apa kekurangannya," paparnya melalui Tribunjateng.com, Rabu (15/2/2023).
Politisi PKS tersebut menjelaskan, potensi parkir di Semarang sangat besar.
Perlu ada formula yang pas agar bisa mengoptimalkan pendapatan parkir tepi jalan.
Penerapan parkir berlangganan sempat menjadi wacana di Kota Semarang.
Namun, sistem tersebut tidak jadi diterapkan.
Baca juga: Kiper Persis Solo, Gianluca Claudio Jadi Sorotan Jelang Laga Melawan PSIS Semarang
Saat ini, inovasi yang diterapkan Dishub Kota Semarang adalah parkir elektronik.
Parkir elektronik telah berhasil meningkatkan pendapatan sebesar Rp 1 miliar.
Namun, menurutnya, pendapatan itu masih perlu ditingkatkan karena potensinya cukup besar.
"Pada 2021 ke 2022 pendapatan parkir naik Rp 1 miliar dari pendapatan tadinya Rp 2 miliar, naik menjadi Rp 3 miliar."