TRIBUNJATENG.COM, JAKARTA - Isu yang menyebut Presiden Joko Widodo (Jokowi) sebagai King Maker penentuan calon presiden dan wakil presiden (capres-cawapres) untuk pemilihan presiden (pilpres) 2024 terus menguat.
Kali ini, Jokowi seolah memberi sinyal ingin menduetkan Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto dengan Gubernur Jateng Ganjar Pranowo.
Hal itu terlihat dari kunjungan Jokowi di Kebumen, Jateng pada Kamis (9/3), yang dilakukan dengan mengajak Ketua Umum Partai Gerindra dan kader PDI Perjuangan tersebut.
Kunjungan kerja itu untuk meninjau panen raya padi, dan berdialog dengan petani di Desa Lajer, Kecamatan Ambal, Kebumen, Jateng.
Di sela kegiatan tersebut, Jokowi sempat berfoto bersama dengan Prabowo dan Ganjar. Momen itu dibagikan oleh Sekretariat Presiden. Dalam foto itu, Jokowi dan Prabowo terlihat memakai kemeja putih, sementara Ganjar memakai seragam dinas cokelat.
Mereka berfoto bersama petani di sawah, dan ada foto yang menunjukkan Jokowi memegang ponsel, serta Ganjar yang memegang ponsel. Keakraban di antara mereka terlihat saat Jokowi selfie mengambil foto bareng Prabowo dan Ganjar, juga bersama petani.
Berdasarkan hasil survei sejumlah lembaga, duet Ganjar dengan Prabowo cukup potensial bisa memenangkan pemilu. Misalnya simulasi Indonesia Polling Station (IPS) pada akhir Februari lalu, yang menyebut duet Prabowo-Ganjar meraih elektabilitas sebesar 58,5 persen.
Sedangkan simulasi Charta Politika Indonesia pada akhir 2022 lalu menyebut elektabilitas Ganjar-Prabowo mencapai 45,3 persen.
Direktur Eksekutif Indonesia Political Review (IPR), Ujang Komarudin menilai, Prabowo sebagai capres dan Ganjar sebagai cawapres merupakan pasangan yang ideal untuk pilpres 2024.
"Pak Prabowo punya pengalaman sebagai capres. Jadi, konstruksi yang ideal bisa saja Prabowo berdampingan dengan Ganjar. Artinya, Prabowo capres dan Ganjar sebagai cawapres-nya," katanya, saat dihubungi, Kamis (9/3).
Menurut dia, alasan disebut pasangan ideal karena Prabowo sudah dua kali berpengalaman maju capres, sementara Ganjar belum pernah sama sekali. Selain itu, Ganjar selayaknya menjadi pendamping atau cawapres.
"Ya bagus, positif, dan menjadi sesuatu yang rasional saja. Karena kan survei juga mengatakan Prabowo, Ganjar, dan Anies selalu masuk tiga besar," ucapnya.
Selain itu, jika melihat beberapa survei yang ada saat ini, terlihat Prabowo-Ganjar paling kuat dan cocok untuk bisa bersaing dengan sejumlah nama capres dan cawapres lain. "Ini jadi kelebihan jika dipasangkan Prabowo capres dan Ganjar cawapresnya," tukasnya.
Terlebih, dalam debut Prabowo-Ganjar tampil bersama di Kebumen, Ujang menilai Jokowi dekat dengan kedua tokoh tersebut. Apalagi, di beberapa kesempatan, Jokowi seperti mengindikasikan dukungan secara khusus bahwa 2024 adalah giliran Prabowo untuk menjadi presiden.
"Dalam konteks restu Jokowi, kita tahu Pak Prabowo dekat dengan Jokowi, saat ini sebagai Menhan, artinya menjadi pembantunya Pak Jokowi di pemerintahan. Lalu, sama Pak Ganjar juga dekat," terangnya.
Analis Politik dan Direktur IndoStrategi Research and Consulting, Arif Nurul Iman menyatakan, pasangan duet Prabowo-Ganjar itu disinyalir didukung Presiden Jokowi.
"Sinyal dukungan Jokowi pada duet Prabowo-Ganjar makin kuat, setelah sebelumnya di berbagai momen, acara kunjungan kerja di Kebumen yang mengajak Prabowo-Ganjar makin menguatkan ke mana arah dukungan Presiden Jokowi," ucapnya, saat dihubungi, Kamis (9/3).
Menurut dia, restu Jokowi pada paslon Prabowo-Ganjar tentu berbasis kalkulasi politik. Selama ini dalam hasil berbagai survei, duet Prabowo-Ganjar ini tak terbendung.
"Restu Jokowi yang mengarah pada Prabowo-Ganjar saya kira juga tak lepas dari kalkulasi politik, di mana paslon ini akan menang mudah dalam pilpres," tandasnya.
Adapun, duet Prabowo-Ganjar di pilpres 2024 sebelumnya telah diusulkan DPD Gerindra Jateng. DPD Partai Gerindra Jateng menyebut Prabowo dan Ganjar berpeluang berpasangan sebagai capres-cawapres di pilpres 2024.
Dukungan untuk pasangan Prabowo dan Ganjar maju dalam pilpres 2024 itu disampaikan saat ulang tahun Partai Gerindra ke-15 di DPD Partai Gerindra Jateng, Senin (6/2) sore lalu.
Gerindra Jateng menyebut, kemungkinan Prabowo Ganjar berpasangan itu muncul dari hasil musyawarah rakyat Relawan Jokowi.
Hampir senada dengan pengurus Gerindra Jateng, Relawan Jokowi yang menggelar Musyawarah Rakyat atau Musra Indonesia di Semarang juga menyebut nama Prabowo-Ganjar muncul saat e-voting atau polling figur capres pilihan relawan. (Tribunnews/Malvyandie Haryadi)