TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Dugderan 2023 berlangsung meriah dan berbeda dari tahun-tahun sebelumnya.
Dugderan awali dengan upacara dilanjutkan kirab budaya.
Pasukan kirab berjalan dari Balai Kota Semarang menuju Masjid Agung Semarang atau Masjid Kauman.
Baca juga: Video Mantan TKI Dilatih Bikin Dimsum dan Roti Ganjel Rel Semarang
Wali Kota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu diarak menggunakan kereta kencana menuju Masjid Agung Semarang diikuti pasukan para pejabat Pemerintah Kota Semarang dan Forkopimda Kota Semarang.
Ribuan masyarakat berjejer di sepanjang Jalan Pemuda hingga alun-alun menyaksikan tradisi dugderan.
Wali kota menerima holaqoh dari para ulama Masjid Agung Semarang.
Kemudian, mengungumkan halaqoh di Alun-Alun Semarang.
"Tadi sudah diumumkan sebentar lagi Ramadan 1444 H. Ini merupakan kebanggan luar biasa karena acara dikembalikan lagi seperti masa dulu," terang Ita, sapaannya, usai membacakan holaqoh di Alun-Alun Semarang, Selasa (21/3/2023).
Selain pembacaan holaqoh, pemukulan bedug tanda datangnya Ramadan juga dilakukan di Alun-Alun Semarang.
Tak hanya wali kota dan para ulama, tokoh-tokoh dari kawasan Semarang Lama juga turut hadir dan menabuh bedug.
Menariknya, ada 10 ribu roti ganjel rel yang dibagikan kepada masyarakat yang menyaksikan Dugderan.
"Kami bagikan roti ganjel rel. Kami juga mengundang berbagai ras suku di kawasan Semarang Lama. Ada dari Pecinan, Arab, Melayu, Jawa," sebut Ita.
Menurutnya, ini mengambarkan akulturasi budaya dugeran yang berlangsung sejak dulu kala.