TRIBUNJATENG.COM, ST PETERSBURG – Ledakan bom terjadi di kafe Street Food Bar No 1 di St Petersburg pada Minggu (2/4/2023) malam.
Blogger militer terkenal Rusia, Vladlen Tatarsky, terbunuh dalam kejadian tersebut.
Selain itu, 25 orang juga mengalami luka-luka akibat ledakan bom di kafe tersebut.
Baca juga: Bertanding di Miami Terbuka, Petenis Ukraina Tolak Jabat Tangan Petenis Rusia
Sejauh ini belum ada yang mengaku bertanggung jawab, sebagaimana dilansir BBC.
Kafe yang mendapat serangan bom sebelumnya dimiliki oleh bos tentara bayaran Grup Wagner Yevgeny Prigozhin, lapor situs berita St Petersburg Fontanka.
Dalam sejumlah video yang beredar di media sosial, terekam detik-detik ledakan di kafe tersebut hingga jendelanya pecah.
Peristiwa ledakan terjadi setelah Tatarsky menerima sebuah patung yang mengandung bom yang tersembunyi di dalamnya, menurut sumber Kementerian Dalam Negeri Rusia yang dikutip oleh media pemerintah Rusia.
Vladlen Tatarsky, yang memiliki nama asli Maxim Fomin, adalah blogger perang pro-Rusia yang mendukung invasi Moskwa ke Ukraina.
Dia menjadi pembicara tamu di sebuah acara yang diselenggarakan Cyber Front Z di kafe tersebut saat bom meledak.
Cyber Front Z, sebuah kelompok yang menamakan dirinya pasukan informasi Rusia di Telegram, mengatakan telah menyewa kafe untuk acara pada malam itu.
“Ada serangan teroris. Kami sudah mengambil langkah-langkah keamanan tertentu, tetapi sayangnya itu tidak cukup,” kata Cyber Front Z dalam unggahannya di Telegram.
“Belasungkawa kepada semua orang yang mengenal koresponden perang yang luar biasa dan teman kita Vladlen Tatarsky,” sambung Cyber Front Z.
Tidak seperti banyak blogger militer Rusia lainnya dan jurnalis media negara di Ukraina, Tatarsky turut serta mengangkat senjata dalam operasi tempur.
Dia melaporkan situasi pertempuran di depan Ukraina dan menjadi terkenal pada tahun lalu setelah mengunggah video yang direkam di dalam Istana Kepresidenan Rusia alias Kremlin.
“Kami akan mengalahkan semua orang, kami akan membunuh semua orang, kami akan merampok semua yang kami butuhkan. Seperti yang kami suka,” kata Tatarsky waktu itu.
Tatarsky memiliki lebih dari 500.000 pengikut di Telegram.
Baru-baru ini, dia juga dan beberapa blogger militer lainnya mengkritik aspek kampanye Rusia di Ukraina. (*)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Blogger Perang Pro-Rusia Tewas dalam Ledakan Bom di Kafe"
Baca juga: Video Tentara Ukraina Ditangkap dan Dieksekusi Rusia Viral, PBB: Mungkin Asli