Dukun Pengganda Uang

Daftar Korban Dukun Pengganda Uang Banjarnegara, Ada Sepasang Kekasih Asal Palembang

Penulis: iwan Arifianto
Editor: m nur huda
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Proses evakuasi korban-korban pembunuhan yang dilakukan seorang 'dukun' pengganda uang di Desa Balun, Kecamatan Wanayasa, Kabupaten Banjarnegara, Senin (3/4/2023). Dalam evakuasi terdapat 10 kantung jenazah korban dan proses penyelidikan masih dilakukan terkait adanya potensi penambahan korban lain.

TRIBUNJATENG.COM,SEMARANG - Polda Jateng terus mengindentifikasi para korban dari dukun pengganda uang Banjarnegara, Slamet Tohari atau Mbah Slamet.

Polisi sejauh ini telah menemukan 12 jasad dari berbagai liang berbeda dari area kebun milik tersangka.

Dua jasad telah teridentifikasi, sisanya masih polisi dalami.

"Ada sepasang kekasih asal Palembang atas nama Mulyadi dan pacarnya dikubur di liang yang sama," ujar Kapolda Jateng Irjen Ahmad Luthfi di kantornya,Kota Semarang, Rabu (5/4/2023).

Para korban lainnya dipendam oleh tersangka dibagi ke dalam beberapa liang.

Baca juga: Dukun Pengganda Uang Banjarnegara Mbah Slamet Lakukan Pembunuhan sejak 2020

Baca juga: Inilah Sosok BS, Pria yang Mempromosikan Dukun Pengganda Uang Mbah Slamet di Facebook

Baca juga: Pasutri Terkubur di Satu Liang, Hari Ketiga Pencarian Korban Dukun Pengganda Uang di Banjarnegara

Baca juga: PO Setor Rp 70 Juta ke Dukun Pengganda Uang hingga Jadi Korban Pembunuhan Berantai Mbah Slamet

Menurut pengakuan tersangka, korban Paryanto (53) asal Sukabumi dikubur di liang nomor 1.

Satu warga asal Gunung Kidul laki-laki dikubur di liang nomor 2.

Dua warga Tasikmalaya laki-laki dan perempuan dikubur di liang nomor 3. 

Dua warga Jakarta laki-laki dan perempuan dikubur liang nomor 4.

Dua warga Palembang atas nama saudara Mulyadi dikubur liang sama bersama kekasihnya di liang nomor 5.

Dua warga Jogja dikubur di liang sama di liang nomor 6.

"Tiap dua jenazah dikubur di lima liang berbeda. Sisanya ada di tiap satu liang," imbuh Kapolda.

12 belas jasad tersebut telah diperiksa oleh tim forensik Polda Jateng.

Selain dua mayat yang sudah terindentifikasi atas nama Paryanto dan Mulyadi,  sembilan mayat belum terindentifikasi.

Polisi sejauh ini hanya mendeteksi sembilan mayat sisanya yakni enam laki-laki umur 40-50 tahun dan tiga perempuan umur 25-35 tahun.

Halaman
12

Berita Terkini