Doa 10 Hari Terakhir Ramadhan 2023 Lengkap dengan Latin dan Terjemahannya

Penulis: Ardianti WS
Editor: galih permadi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Doa 10 Hari Terakhir Ramadhan 2023 Lengkap dengan Latin dan Terjemahannya

TRIBUNJATENG.COM- Doa 10 hari terakhir bulan Ramadhan.

Rasulullah melakukan doa 10 hari terakhir di bulan Ramadhan.

Berikut adalah dua doa yang bisa dipanjatkan pada malam Lailatul Qadar.

Diriwayatkan dari Sayyidah Aisyah Radhiyallahu ‘anha, Aisyah berkata : “Aku bertanya, “Ya Rasulullah. Apa pendapat engkau jika aku tahu kapan malam Lailatul Qadar (terjadi), apa yang harus aku Dzikir kan/baca?” Nabi Muhammad SAW menjawab, “Ucapkanlah/berdoalah :

اللهم إنك عفو تحب العفو فاعف عني

Allahumma innaka ‘Afuwwun tuhibul ‘afwa fa’fu ‘anni

Artinya:”Ya Allah sungguhnya Engkau Maha Pengampun. Engkau suka memberi ampunan, maka ampunilah daku.” (HR.Tirmidzi 3760 dan HR.Ibnu Majah 3850)

Dalam riwayat Imam Syafi'i doa yang juga sering dipanjatkan Nabi Muhammad di malam 10 hari terakhir bulan Ramadan adalah:

"Rabbana atina fiddunya hasanah, wa fil akhirati hasanah wa qina ‘adzabannar.'

Artinya: Wahai Tuhan kami, anugerahkanlah kepada kami kebajikan di dunia dan kebajikan di akhirat dan peliharalah kami dari siksa api neraka.

Ada beberapa tanda yang bisa menunjukkan jika malam Lailatul Qadar tiba dan menghampiri seorang hamba.

Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah IAIN Surakarta, Dr H Baidi MPd mengatakan, ayat yang menjelaskan Lailatul Qadar ada dalam surat Al Qadr.

Ada amalan sunah yang dituntunkan Rasulullah SAW pada 10 hari terakhir pada bulan Ramadhan, yaitu I'tikaf.

"Kencangkan ikat pinggang, jauhkan tempat tidur, jauhkan berbagai godaan dunia untuk menyambut Lailatul Qadar," sambung Baidi.

Dalam berbagai riwayat sebagaimana hadis Rasulullah SAW, Lailatul Qadar terjadi pada 10 hari terakhir pada bulan Ramadhan.

Lantas, Lailatul Qadar jatuh pada malam ke berapa?

Baidi bilang, tidak ada penjelasan kapan atau malam ke berapa waktu Lailatul Qadar.

Namun, di antara para ulama memberikan sejumlah pendapat atau gambaran.

Diketahui, Syekh Abu Hasan semenjak baligh selalu mendapatkan Lailatul Qadar dan menyesuaikan dengan kaidah ini.

Baidi melanjutkan, sebenarnya tidak ada penjelasan tegas dari agama terkait indikator atau tanda terjadinya malam Lailatul Qadar.

"Namun, dalam beberapa riwayat dijelaskan secara alamiah."

"Artinya, kondisi alam, turunnya Lailatul Qadar pada pagi hari atau malam hari ditandai dengan cuaca yang sangat tenang," ujar dia.

Selain itu, udara segar, sinar matahari pada pagi hari cukup cerah dan tidak panas, dan lainnya bisa menjadi tanda-tanda datangnya Lailatul Qadar.

Bagaimana sikap umat Islam terkait malam Lailatul Qadar?

Baidi bilang, karena Lailatul Qadar merupakan kodrat atau rahasia Allah SWT, maka umat Islam dianjurkan untuk menyambut malam Lailatul Qadar.

"Dianjurkan kepada kita, pada 10 hari terakhir bulan Ramadhan terutama pada malam-malam ganjil, kita diperintahkan, disunnahkan Rasulullah SAW untuk menyongsong malam Lailatul Qadar," ucapnya.

Adapun amalan yang bisa dilakukan adalah memperbanyak I'tikaf, zikir, dan istighfar.

"Semoga 10 hari terakhir pada bulan Ramadhan, kita mendapat Lailatul Qadar sebagaimana dijanjikan Allah SWT."

"Kepada umat Islam seluruhnya, mari kita berusaha meraih satu karunia Allah SWT yang luar biasa, dalam waktu satu tahun."

"Terutama di bulan Ramadhan, terutama di 10 hari terakhir, terutama pada satu malam Lailatul Qadar," katanya. (*)

 

Berita Terkini