TRIBUNJATENG.COM, JAKARTA - Langkah Partai Persatuan Pembangunan (PPP) yang secara resmi mendeklarasikan diri mendukung Ganjar Pranowo sebagai bakal calon presiden (capres) pada pilpres 2024 semakin menambah dinamisnya kondisi politik di Tanah Air.
Pengumuman yang disampaikan Plt Ketua Umum PPP, Muhammad Mardiono, di Sleman, DIY, Rabu (26/4) tersebut sekaligus menjadi langkah awal partai berlambang ka'bah itu merapat ke PDI Perjuangan.
Hal itupun memungkinkan PPP keluar dari Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) yang selama ini dijalin bersama Partai Golkar dan Partai Amanat Nasional (PAN).
Menanggapi langkah PPP, Ketua DPP Partai Golkar, Ace Hasan Syadzily mendorong pembentukan koalisi besar dengan partai politik (parpol) lain di luar KIB.
"Kami terus berkomunikasi secara intensif untuk mendorong koalisi besar dengan partai-partai lain," katanya, kepada wartawan, Rabu (26/4).
Menurut dia, setiap partai memiliki kebijakan masing-masing dalam menentukan kepemimpinan nasionalnya, termasuk capres. "Jika PPP telah memutuskan kebijakan pencapresan dari PPP, ya itu kebijakan internal mereka," terangnya.
Ace pun menyayangkan sikap PPP, lantaran sebelumnya selalu bersama dalam merumuskan visi kebangsaan yang akan diperjuangkan melalui KIB di 2024.
Namun, ia memastikan, KIB tidak akan bubar meski tanpa PPP. "Bagi kami, Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) tetap tak akan bubar," tandasnya.
Ia menyebut, Golkar dan PAN masih memenuhi presidential threshold 20 persen atau ambang batas pencalonan presiden. "Jadi jika PPP telah memiliki kebijakan sendiri, tak mengurangi kecukupan tiket pilpres 2024 dari KIB," ucapnya.
Menurut dia, PAN dan Golkar masih sejalan dan konsisten dengan kesepakatan yang dibangun dalam KIB. "Partai Golkar dan PAN masih sejalan dan konsisten dengan kesepakatan yang telah dibangun bersama bahwa kami mengedepankan politik gagasan dan ide," bebernya.
Ace menyatakan, partainya tetap konsisten mendukung Ketua Umum Airlangga Hartarto sebagai bakal capres 2024. "Partai Golkar juga masih konsisten dengan Pak Airlangga Hartarto sebagai capres dari Golkar," jelasnya. (Tribunnews/Fersianus Waku/Reza Deni)