TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - PT Bank CIMB Niaga Tbk (CIMB Niaga) melaporkan perolehan laba sebelum pajak konsolidasian (unaudited) sebesar Rp 2,0 triliun pada kuartal pertama tahun 2023 (1Q23).
Jumlah itu tercatat naik sebesar 29,5 persen year-on-year (Y-o-Y) dan menghasilkan earnings per share Rp63,42.
"Kami memulai tahun 2023 dengan meraih hasil yang menggembirakan di kuartal pertama untuk seluruh segmen bisnis, didukung oleh pertumbuhan kredit yang baik serta peningkatan kualitas underlying asset.
Gross non-performing loans (NPL) menurun ke 2,6 persen dari 3,6 persen di 1Q22 dan 2,8 persen di 4Q22," kata Presiden Direktur CIMB Niaga Lani Darmawan dalam keterangannya, Jumat (28/4/2023).
Dia menjelaskan, perolehan ini memungkinkan CIMB Niaga untuk terus mengakselerasi penciptaan nilai bagi para stakeholders, serta memperkuat keyakinan atas prospek yang positif sampai akhir tahun 2023.
"Pencapaian kinerja kami mencerminkan pemulihan ekonomi Indonesia yang baik dan kesuksesan dalam penerapan 5 Pilar Strategi CIMB Niaga, yang berfokus pada pertumbuhan bisnis yang berkelanjutan.
Ke depannya, kami akan terus membangun dan memanfaatkan kapabilitas digital untuk meningkatkan customer experience dan mendorong pencapaian tujuan jangka panjang CIMB Niaga," terangnya.
Sejalan dengan hasil tersebut, indikator profitabilitas utama CIMB Niaga yaitu return on equity (ROE) meningkat menjadi 15,1 persen. Bank mempertahankan posisi permodalan dan likuiditas yang solid dengan capital adequacy ratio (CAR) dan loan to deposit ratio (LDR) masing-masing sebesar 21,3 persen dan 82,2 persen.
Total aset konsolidasian adalah sebesar Rp347,3 triliun per 31 Maret 2023, yang semakin memperkuat posisi CIMB Niaga sebagai bank swasta nasional terbesar kedua di Indonesia.
Total Dana Pihak Ketiga (DPK) mencapai Rp240,1 triliun dengan rasio CASA sebesar 61,2 persen, sebagai hasil upaya Bank membangun hubungan yang lebih erat sekaligus meningkatkan pengalaman nasabah dalam memanfaatkan layanan digital CIMB Niaga.
Jumlah kredit/pembiayaan naik 10,1 persen Y-o-Y menjadi Rp201,1 triliun (atau Rp199,6 triliun di luar pembiayaan Salam), didukung pertumbuhan bisnis Corporate Banking (+16,2 persen Y-o-Y) dan Consumer Banking (+9,4 persen Y-o-Y).
Kredit Pemilikan Rumah (KPR) tumbuh 5,5 persen Y-o-Y, sementara Kredit Pemilikan Mobil (KPM) meningkat sebesar 20,6 persen Y-o-Y, termasuk kontribusi dari anak perusahaan PT CIMB Niaga Auto Finance (CNAF).
“CIMB Niaga terus mengoptimalkan kanal digital untuk memberikan kemudahan kepada nasabah dalam mengajukan berbagai produk kami.
Di antaranya melalui Online Form untuk pengajuan KPR, Kartu Kredit, serta Personal Loan secara mandiri," sebutnya.
Di perbankan Syariah, Unit Usaha Syariah (UUS) CIMB Niaga (CIMB Niaga Syariah) berhasil mempertahankan posisinya sebagai UUS terbesar di Indonesia, dengan total pembiayaan mencapai Rp50,2 triliun (termasuk pembiayaan Salam) dan DPK sebesar Rp49,3 triliun per 31 Maret 2023.
“Sebagai apresiasi untuk nasabah setia kami, CIMB Niaga akan menyelenggarakan program spesial XTRA XPO 2023 serentak di 3 kota (Jakarta, Surabaya, dan Medan) pada 19-21 Mei 2023. Dalam acara ini nasabah dapat menikmati berbagai Xtra Crazy Deals untuk gadget, rumah, mobil, tiket pesawat, voucher hotel, dining, serta shopping, dengan penawaran khusus menggunakan Poin Xtra yang dimiliki,” kata Lani. (*)
Baca juga: Paparkan Rekomendasi, DLH Blora Sebut Sampah Masa Mudik Lebaran di Blora Meningkat 8.143 Ton perHari
Baca juga: Kronologi Penangkapan Terduga Pelaku Pengeroyokan di Tol Semarang, Kabur Pakai Mobil Siaga Desa
Baca juga: KABAR DUKA : Sopir Bus Sinar Jaya Meninggal Dunia Mendadak di Terminal Tirtonadi Surakarta
Baca juga: Heboh Pemudik Pengendara Mobil Plat L Pamerkan "Burung" dalam Sarung di Kudus Bikin Kemacetan