TRIBUNJATENG.COM - Keluarga Kasat Narkoba Polres Metro Jakarta Timur (Jaktim) menduga AKBP Buddy tewas ditembak terlebih dahulu.
Hal itu disampaikan paman korban, Cyprus A Tatali saat menolak dugaan adanya tindakan bunuh diri yang dilakukan AKBP Buddy Alfrits Towoliu sebagaimana keterangan pihak kepolisian.
Menurutnya tidak mungkin seorang AKBP Buddy melakukan tindakan yang demikian.
Baca juga: Viral Video Diduga Suara Teriakan Darel Bocah di Subang yang Hilang Misterius, Dicari Tak Ketemu
Alasan yang membuat keluarga menolak kalau korban melakukan bunuh diri, karena almarhum saat di rumah dianggap baik-baik saja.
"Kami menduga-duga jangan-jangan umpama ada suntikan atau mungkin sudah didor (ditembak) duluan, dugaan-dugaan itukan, sudah dilempar, itu juga kami menduga keluarga," ungkap Cyprus dikutip dari YouTube Harian Surya, Sabtu (29/4/2023).
Selain itu, pihak keluarga tak percaya kalau Kasat Narkoba Polres Jaktim ini bunuh diri karena dianggap sebagai sosok religius.
Hal itu dibuktikan dengan posisi yang bersangkutan sebagai seorang gerejawan atau rohaniawan.
"Seorang anggota AKBP dalam kapasitas tugas, kedua dia seorang kepala rumah tangga, ketiga dia seorang gerejawan juga, rohaniawan, artinya selalu aktif dalam kegiatan sosial," jelas Cyprus.
"Dibuktikan bahwa besok keluarga besar Towoliu Paskah dan yang mengatur itu dia, semua gara-gara meninggal gini semua batal acara besok hari Minggu tanggal 30," tambah sang paman.
Diketahui Kasat Narkoba Polres Metro Jakarta Timur (Jaktim), AKBP Buddy Alfrits Towoliu tewas tertabrak kereta api.
Ia tewas tertabrak kereta api jarak jauh (KAJJ) 320 Tegal Bahari di Kecamatan Pulogadung, Jakarta Timur, Sabtu (29/4/2023) sekitar pukul 9.32 WIB.(*)
Baca juga: Inilah Sosok Joni Botak Tewas Ditembak Sesama Anggota KKB Papua Lewis Kogoya, Dianggap Mata-mata