TRIBUNJATENG.COM,SEMARANG - ABK (16) pelajar SMA Kota Semarang yang tewas mencurigakan dikenal sebagai sosok sopan dan pendiam di mata tetangga.
Kematian korban yang masih menjadi tanda tanya sontak membuat para tetangga kaget.
"Anaknya itu kecil. Baik dan sopan. Pendiam juga makanya kaget ada kabar seperti ini,” jelas tetangga ABK di Pedurungan, Sunarso, Jumat (19/5/2023) malam.
Baca juga: UPDATE : ABK Remaja Putri Asal Papua Tewas Tak Wajar di Semarang, Polisi : Masih Menunggu Autopsi
Pensiunan TNI itu menyebut, ABK merupakan putri Gubernur Papua Pegunungan, Nikolaus Kondomo.
ABK tinggal di rumah Semarang bersama dengan ibunya sejak kecil.
Sementara ayahnya berdinas di Papua yang berkarir sebagai Jaksa. Pernah pula bertugas sebagai jaksa di Yogyakarta.
Ibunya merupakan wanita asli Pulokulon, Grobogan sedangkan Ayahnya asli Merauke, Papua.
“Di sini sama ibunya. Ya sering mondar mandir (Semarang-Papua). Kalau Ayahnya saya tahu asli Merauke ibunya Purwodadi,” bebernya.
Rencana keluarga, ABK akan disemayamkan di kampung halaman ibunya di Purwodadi pada Sabtu (20/5/2023) pagi.
"Informasinya seperti itu, sekarang (Jumat malam) jenazah masih di RS Kariadi," paparnya.
Diberitakan sebelumnya, gadis remaja berinisial ABK (16) tewas mencurigakan selepas menghabiskan waktu di kamar kos bersama teman prianya.
Ia merupakan pelajar di sebuah SMA Negeri di Kota Semarang.
Tampak rumah yang ditempatinya dipadati karangan bunga di sebuah perumahan di Kecamatan Pedurungan, Kota Semarang.
Karangan bunga tak hanya dari sekolah korban tapi adapula dari Kepala Kejaksaan Negeri Jayapura.
Para teman korban tampak pula mendatangi rumah untuk berbela sungkawa.
Informasi yang dihimpun, rumah tersebut merupakan rumah orangtua korban.
“Saya dari Purwodadi, Grobogan, saya tetangga ibu korban di Purwodadi, tadi begitu dapat kabar di Grup WA, saya langsung kemari (rumah ABK),” katanya sembari enggan disebutkan identitasnya, Jumat (19/5/2023) malam.
Wanita paruh baya itu mengaku, hanya mengenal ibu korban sehingga datang untuk mengucapkan turut berbelasungkawa.
“Saya kenal ibu dan nenek korban,” katanya.
Pihak keluarga saat ini sedang menunggu kedatangan jenazah korban yang sedang diautopsi di RS Kariadi Semarang.
Sebelum tewas, korban sebelumnya sempat bermain di kos Venus, tepi Jalan Pawiyatan Luhur, Banyumanik, Kota Semarang.
Lokasi persis tak jauh dari sebuah kampus swasta ternama.
Banyak warga sekitar yang menyebut, kos tesebut buka 24 jam.
"Kos itu campur cowok cewek, gerbang buka terus 24 jam. Kamarnya banyak di situ. Pemiliknya orang mana,kurang tahu," kata seorang warga yang enggan disebutkan identitasnya, Jumat (19/5/2023).
Warga sekitar kos Venus tak banyak yang mengetahui kejadian ini.
Namun, ada salah satu warga sekitar yang mendengar kejadian tersebut dan menyampaikan korban over dosis.
"Yang cerita dari anak kos situ yang jajan ke angkringan depan kos. Mau diselamatkan dibawa ke rumah sakit posisi sudah tidak bergerak, sudah lemas," paparnya.
Pria itu melanjutkan, selepas kejadian itu, lokasi kos tersebut sempat didatangi banyak orang tak dikenal, yang diduga dari anggota kepolisian, akan tetapi tidak berseragam.
Mereka mendatangi tempat kos pada malam hari sekira pukul 20.00.
"Ada tiga orang kos sini diajak orang-orang itu masuk ke dalam mobil, dua cewek satu cowok," tuturnya.
Selain anggota kepolisian, datang pula mobil Inafis mendatangi lokasi kos tersebut.
Lokasi mulai sepi sekitar pukul 23.00.
Menurut keterangan warga, sebelum korban dilarikan ke rumah sakit, warga ada yang sempat melihat kedatangan sebuah mobil dan parkir depan kos tersebut.
Selanjutnya beberapa orang turun dan masuk ke dalam kos.
Tak lama kemudian, mereka keluar dan kembali masuk ke dalam mobil dengan gelagat yang mencurigakan.
"Mereka pakai mobil avanza, lalu pergi gak tau kemana," ujarnya.
Kos Venus menjadi saksi bisu kejadian miris yang dialami ABK (16) remaja perempuan yang tewas mencurigakan.
Sebelum tewas, ABK sempat berada di kos tersebut yang berlokasi di Jalan Pawiyatan Luhur, Banyumanik, Kota Semarang.
Pengelola kos Venus, Oka menyebut, tidak tahu menahu terkait kejadian tersebut.
Sebab, ketika kejadian tidak berada di lokasi kejadian.
"Saya dapat info kejadian itu dari polisi tadi malam pukul 22.00 WIB," paparnya
Jumat (19/5/2023).
Ia mengatakan, kamar yang menjadi lokasi kejadian di kamar nomor 40.
Lokasi kamar saat ini masih terpasang police line.
"Mungkin Besok (sabtu) saya sama pemilik kos ketemu polisi di kantor Polrestabes," bebernya.
Diberitakan sebelumnya, ABK (16) remaja asal Papua tewas dalam kondisi tak wajar di rumah sakit Semarang.
Ia sempat alami kejang-kejang sebelum meninggal dunia.
Selain itu, ditemukan luka lecet di tubuh korban.
"Masih autopsi, belum tahu (penyebab kematian)," ujar Kapolrestabes Semarang Kombes Irwan Anwar saat dikonfirmasi Tribunjateng.com, Jumat (19/5/2023).
Informasi yang dihimpun Tribun, korban ditemukan dalam kondisi tak berdaya di rumah kos Venus Jalan Pawiyatan Luhur, Banyumanik, Kota Semarang, Kamis (18/5/2023) malam.
Baca juga: Tubuh Gadis SMA Asal Papua Tewas Mencurigakan di Semarang Diautopsi, Polisi : Ada Luka Lecet
Korban lalu dilarikan ke rumah sakit Elizabeth Semarang oleh beberapa saksi.
Korban alami kejang-kejang lalu meninggal dunia di rumah sakit.
Dokter yang menangani korban curiga dengan kondisi korban.
Mendapatkan laporan tersebut, polisi mendatangi rumah sakit.
Pemeriksaan luar dari dokter ditemukan luka lecet di tubuh korban.
Kasat Reskrim Polrestabes Semarang, AKBP Donny Lombantoruan mengungkapkan, kasus itu masih dilakukan penyelidikan.
Sejauh ini, ada tiga orang yang sudah diperiksa.
Mulai dari orang yang orang mengajak korban ke kos tersebut hingga saksi yang membawa korban ke rumah sakit.
Beberapa barang bukti juga sudah diamankan antara lain sejumlah botol minuman keras berbagai jenis.
"Ada miras anggur merah dan kawa-kawa," bebernya.
Proses autopsi masih dilakukan di RSUP dr. Kariadi Semarang.
Keluarga korban telah menempuh jalur hukum terhadap kasus tersebut.
Baca juga: Fakta Baru Gadis Diduga Putri PJ Gubernur Papua Meninggal di Kos Semarang, Polisi Temukan Miras
"Pihak Ibu (korban) melakukan pelaporan polisi," ungkapnya.
Korban yang merupakan kelahiran sorong itu disebut putri dari Penjabat (Pj) Gubernur Papua Pegunungan, Nikolaus Kondomo.
"(benar anak gubernur?) No comment," sambung Donny. (Iwn)