Berita Bisnis

Lion Air Mulai Penerbangan Perdana Umrah Langsung Semarang-Madinah Pada 1 Agustus 2023

Penulis: Idayatul Rohmah
Editor: raka f pujangga
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi - Pesawat Lion Air di Bandara Soekarno-Hatta.

TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Wacana penerbangan pemberangkatan jamaah umrah langsung dari Semarang ke Madinah akan segera terealisasi.

Maskapai penerbangan Lion Air Group, mengumumkan bahwa 1 Agustus 2023 meluncurkan penerbangan pertama periode 1445 Hijriah, rute baru dari Semarang ke Madinah, Arab Saudi.

Hal itu melalui kerjasama dengan mitra Dream Aviation, Mama Tour and Travel serta agen perjalanan lainnya.

Baca juga: Lion Air Segera Luncurkan Penerbangan Umrah Langsung Ke Jeddah Dan Madinah Melalui Jawa Tengah

Corporate Communications Strategic, Danang Mandala Prihantoro menyebutkan, penerbangan perdana ini menandai Lion Air dalam memperluas jaringan destinasi dan menawarkan pemenuhan kebutuhan perjalanan umrah dan wisata yang semakin meningkat dari wilayah tersebut.

"Rute penerbangan Semarang - Madinah ini akan dioperasikan secara langsung dengan menggunakan pesawat modern Lion Air yaitu Boeing 737-9," kata Danang dalam keterangannya, Minggu (23/7/2023)

Ia lebih lanjut menyebutkan, rute Semarang – Saudi ini menawarkan sejumlah keuntungan. Di antaranya adalah waktu dan biaya perjalanan lebih efisien dengan penawaran mulai dari Rp 15,3 juta.

"Penawaran mulai dari Rp 15,3 juta untuk program 9 hari dari Mama Tour and Travel. Jamaah umrah dan wisatawan bisa menghemat biaya perjalanan karena tidak perlu membayar biaya tambahan untuk tiket penerbangan lanjutan," jelasnya.

"(Selain itu) aksesibilitas yang lebih mudah. Jamaah umrah dan wisatawan dari Jawa Tengah dan sekitarnya akan memiliki pilihan penerbangan yang lebih mudah dan nyaman menuju kota suci Madinah. Tidak perlu lagi melakukan transit atau berganti pesawat di kota lain di Indonesia, sehingga perjalanan menjadi lebih lancar dan cepat," lanjutnya.

Sementara itu, Danang juga menyebutkan, dihadirkannya rute baru ini juga sebagai upaya Lion Air dalam menyambut generasi muda.

Ia mengatakan, tren generasi yang semakin mandiri dan berkembang pesat, semakin banyak kalangan muda mudi dari wilayah Semarang yang mengakui pentingnya menjalankan ibadah sambil mengeksplorasi dunia sebagai bagian dari lifestyle mereka.

"Kalangan milenial merespons positif secara aktif mencari kesempatan untuk meningkatkan pengetahuan," imbuhnya.

Penerbangan langsung Semarang - Madinah ini juga disebut akan meningkatkan konektivitas antara Jawa Tengah dan wilayah di sekitarnya dengan Saudi.

Hal ini akan mendukung pertumbuhan perekonomian serta membuka peluang untuk kerjasama bisnis dan perdagangan antarkedua wilayah.

"Sebagai akibat dari kunjungan jamaah umrah dan wisatawan melalui Semarang, berharap ekonomi daerah di Jawa Tengah dan sekitarnya juga akan mengalami pertumbuhan. Pengeluaran wisatawan untuk akomodasi, makanan, oleh-oleh dan berbagai layanan lainnya akan memberikan kontribusi positif bagi perekonomian lokal," ujarnya.

Di samping itu mendukung rethink summer, aktivitas beragam antara lain berkuda di Pusat Equestrian Al Jazeera, bahari (perjalanan perahu dan menyelam) di Jeddah, menjelajahi desa Muftaha, Al Souda, sebuah taman pegunungan, Danau Waduk Abha serta desa bersejarah Rijal Al Maa di Abha, menikmati panorama Pegunungan Al Hada termasuk mengunjungi "Kota Mawar".

Wisata alam lainnya, tersedia opsi yaitu naik kereta gantung dari Al Hada, keunggulannya bisa melihat pegunungan yang megah dari ketinggian.

"Lion Air sangat antusias memperkenalkan rute baru ini. Penerbangan perdana Semarang - Madinah menjadi bukti komitmen Lion Air dalam mendukung sektor pariwisata sesuai kampanye semarak musim panas (rethink summer) Saudi guna mengakomodir kebutuhan perjalanan umrah dari Indonesia. Lion Air melakukan kemitraan strategis bersama Saudi Tourism Authority dalam ' Summer'," imbuhnya.

Sebagai tambahan informasi, jadwal terbang rute Semarang - Madinah akan menggunakan pesawat dengan nomor terbang JT-52 dan rute Jeddah - Semarang dengan nomor terbang JT-53.

Baca juga: Viral Penumpang Pesawat Lion Air Memaksa Turun Karena Kepanasan Setelah Berjam-jam Tak Berangkat

Respons Penyelenggara Haji dan Umrah hingga Pelaku Industri Pariwisata

Sebelumnya, penyelenggara haji dan umrah hingga pelaku industri pariwisata di Jawa Tengah telah merespon wacana akan dibukanya penerbangan pemberangkatan jemaah umrah langsung via Bandara Jenderal Ahmad Yani Semarang. Wacana tersebut disambut gembira para pelaku industri ini.

Asosiasi Muslim Penyelenggara Haji dan Umrah Republik Indonesia (Amphuri) Jateng, di antaranya. Menurut Ketua Amphuri Jateng Endro Dwi Cahyono, dibukanya penerbangan internasional sendiri telah menjadi harapan penyelenggara haji dan umrah di wilayah ini.

"Kami sangat mendukung agar Semarang dibuka lagi penerbangan internasionalnya, karena dari sisi fasilitas juga sudah memadai. Saya pastikan akan senang sekali, karena ini juga menjadi salah satu harapan kami agar (penerbangan pemberangkatan jemaah umrah langsung via Bandara Jenderal Ahmad Yani Semarang) bisa dibuka," kata Endro dihubungi Tribun Jateng, belum lama ini.

Endro mengatakan, peminat umrah di Jawa Tengah terutama dari wilayah Pantura sendiri sangat tinggi. Sedangkan selama ini, kata dia, rute yang dilalui masyarakat ini tergolong kurang efisien dan cukup memakan waktu.

Dengan dibukanya penerbangan langsung ke Madinah via Bandara Ahmad Yani, menurutnya akan memberikan kebermanfaatan bagi para calon jemaah terutama dari daerah Pantura ini.

"Direct dari Bandara Ahmad Yani ke Tanah suci dapat lebih efisien. Masyarakat juga, terutama yang sudah sepuh atau lanjut usia juga dimudahkan karena tidak perlu harus ke Surabaya, Jakarta, atau Yogyakarta. Cukup sampai Semarang, mereka sudah bisa berangkat langsung ke Tanah Suci," terangnya.

Sementara itu, kata dia, penerbangan langsung untuk umrah juga dimungkinkan bisa menekan biaya yang dikeluarkan oleh para calon jemaah.

"Tentunya ini akan menekan biaya. Ini meringankan masyarakat terkait dengan paket umrah, karena biaya paket umrah itu lebih dari 60 persen adalah tiket pesawat. Saya optimistis terutama terkait masalah biaya paket umroh ini.

Dan soal fasilitas, saya pikir di Semarang ini sudah cukup. Yang penting pemerintah juga bisa membuka Bandara internasional Semarang ini agar bisa melayani keberangkatan langsung ke Tanah Suci, tidak perlu transit, bisa langsung ke Jeddah atau Madinah," imbuhnya.

Di sisi itu bagi industri pariwisata, Ketua Gabungan Industri Pariwisata (Gipi) Jateng sekaligus Wakil Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Jateng Benk Mintosih mengatakan, dibukanya penerbangan internasional terlebih untuk keberangkatan langsung umrah memberikan peluang terhadap berkembangnya wisata halal di Kota Semarang.

Selain itu juga dimungkinkan akan memberikan pengaruh terhadap perkembangan industri perhotelan.

"(Wacana ini) sangat bagus. Jika memang nanti dibuka, tinggal pengelola hotel yang harus pandai-pandai membuat terobosan dan industri pariwisata juga semakin memajukan wisata halal," ujarnya.

Benk lantas menyebutkan, hotel-hotel sendiri akan mendapatkan keuntungan dengan adanya peluang di antaranya terkait penyelenggaraan manasik.

Menurut dia, bukan hanya hotel yang berkonsep syariah. Hotel secara umum juga memiliki peluang sama jika menangkap peluang yang ada.

"(Tempat) Manasik akan semakin banyak. Manasik memang di hotel biasanya banyak, karena tidak ribet. Kalau hotel-hotel pintar, ini peluang bagaimana menarik itu dengan membikin Kabah mini karena umrah kan rutin. Ini kesempatan.

 Dan saat ini, 10 hotel yang konsisten (memberikan fasilitas) manasik ini sudah ada," imbuhnya.

Diberitakan Tribun Jateng sebelumnya pihak manajemen PT AP I memaparkan berapa wacana diantaranya membuka penerbangan pemberangkatan jamaah umrah dan haji langsung ke Madinah.

General Manager Angkasa Pura I, Hardi Ariyanto menuturkan wacana itu pihaknya telah mengkomunikasikan dengan pemerintah daerah untuk mempersiapkan sarana dan prasarana.

Namun pihak bandara sendiri juga memiliki wacana memperpanjang landasan pacu (runway).

"Landasan yang ada saat ini masih 2650 meter. Itu hanya bisa untuk pesawat narrowbody. Tetapi untuk pesawat wide body masih butuh panjang landasan 300 meter lagi," jelasnya.

Baca juga: Kronologi Pesawat Lion Air Gagal Mendarat di Bandara Karena Cuaca Ekstrem

Tidak hanya itu, pihak bandara juga akan meningkatkan pengerasan landasan. Hal ini bertujuan  agar pesawat berbadan lebar dapat mendarat di landasan Bandara Jenderal Ahmad Yani.

"Progres perpanjangan landasan akan dilakukan reklamasi pantai. Perpanjangan landasan tidak menjorok ke jalan tetapi ke pantai. Progres itu rencananya tahun depan," ujarnya.

"Untuk Semarang ini kami memfasilitasi masyarakat pantura raya yang hendak menjalankan ibadah umrah. Ini harus diwadahi di Semarang. Kalau Solo untuk menampung sektor selatan," tuturnya. (idy)

Berita Terkini