Berita Internasional

NASA Terhubung dengan Pesawat Antariksa yang Berjarak Hampir 20 Miliar Kilometer dari Bumi

Editor: muh radlis
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

ILUSTRASI Voyager 2

TRIBUNJATENG.COM - NASA, Badan Penerbangan dan Antariksa Amerika Serikat, baru-baru ini mengalami momen yang menegangkan ketika mereka kehilangan kontak dengan wahana antariksa Voyager 2, yang saat ini berjarak 19,9 miliar kilometer dari Bumi.

Voyager 2 telah menjadi pesawat ruang angkasa paling jauh yang pernah dikirimkan oleh manusia, dengan misi untuk menjelajahi planet-planet di luar Tata Surya.

Namun, pada 21 Juli, para ilmuwan mengalami ketegangan saat wahana ini kehilangan kontak karena serangkaian perintah yang tidak sengaja menyebabkan antena Voyager 2 memiringkan diri sekitar 2 derajat menjauhi Bumi. Efeknya, wahana ini tidak dapat mengirim atau menerima pesan dari Deep Space Network NASA, yang mendukung banyak misi antarplanet agensi ruang angkasa tersebut.

Untungnya, NASA dapat bernafas lega karena pemadaman radio ini hanya bersifat sementara. Tim teknisi telah memprogram Voyager 2 untuk secara rutin mengkalibrasi antenanya beberapa kali setiap tahun, sehingga tetap dapat berkomunikasi dengan Bumi saat menjelajahi ruang angkasa yang gelap dan luas.

Voyager 2 bukanlah wahana antariksa biasa, karena dia merupakan satu-satunya pesawat ruang angkasa yang telah mengunjungi Uranus dan Neptunus. Kini, misi berikutnya dari Voyager 2 adalah yang paling ambisius, yakni melintasi batas tata surya kita dan memasuki ruang antarbintang.

Pada November 2018, Voyager 2 meninggalkan tepi luar tata surya kita dan sejak itu terombang-ambing sendirian dalam kegelapan ruang angkasa. Namun, akhir-akhir ini, NASA secara tidak sengaja mendapatkan kontak dengan wahana ini selama pemindaian langit reguler. Seperti mendengar "detak jantung" pesawat ruang angkasa, sinyal pembawa dari Voyager 2 berhasil dideteksi oleh Deep Space Network NASA.

Seorang perwakilan dari Jet Propulsion Laboratory NASA berkicau di media sosial, "Deep Space Network mendapat sinyal pembawa dari @NASAVoyager 2 selama pemindaian reguler langit. Agak mirip seperti mendengar 'detak jantung' pesawat ruang angkasa, ini menegaskan bahwa pesawat ruang angkasa masih mengudara, seperti yang diprediksi para teknisi."

Kontak yang kembali terjalin ini memberikan harapan baru bagi misi Voyager 2 dalam mencari ruang antarbintang. NASA berencana untuk melanjutkan komunikasi dengan Voyager 2 pada tanggal 15 Oktober saat dilakukan penyetelan ulang. Dengan demikian, manusia akan terus menerima informasi berharga dari wahana antariksa yang berada di wilayah paling terpencil dan belum pernah dijelajahi sebelumnya ini. Menyusuri ruang antarbintang menjadi tantangan besar bagi Voyager 2, tetapi keberhasilannya dapat membuka pintu baru bagi pengetahuan manusia tentang alam semesta yang luas dan misterius.

Berita Terkini