TRIBUNJATENG.COM, DESA BENDO, KAB. KLATEN (29/7/2023)– Mahasiswa KKN Tim II Undip 2023 Desa Bendo mengadakan pelatihan mengenai pembuatan pestisida nabati yang berbahan dasar kulit bawang.
Pestisida nabati merupakan pestisida yang berasal dari tanaman atau bahan organik lain yang dapat digunakan untuk mengendalikan serangan hama pada tanaman.
Pelatihan ini disampaikan oleh Sarifatul Fatimah Mahasiswa program studi Kimia, Fakultas Sains dan Matematika Universitas Diponegoro.
Pelatihan dilaksanakan di kediaman ketua RT 14/ RW VI tepatnya di rumah “Bapak Karyono” yang dihadiri oleh 19 orang Ibu-ibu PKK yang diantaranya berprofesi sebagai petani.
Kulit bawang menjadi salah satu limbah rumah tangga yang dapat dimanfaatkan sebagai pestisida nabati, karena mempunyai kandungan senyawa flavonoid dan acetogenin yang berfungsi sebagai anti hama serta senyawa allisin sebagai anti mikroba.
Selain itu, kulit bawang juga mengandung beberapa senyawa aktif seperti mineral (Ca, K, Mg, P, Zn, Fe), hormon auksin dan giberelin yang merupakan hormon pemicu pertumbuhan tanaman.
Namun, limbah kulit bawang seringkali kurang dimanfaatkan dengan baik oleh warga sekitar dan biasanya hanya dibuang ataupun dibakar.
Pemanfaatan limbah kulit bawang yang kurang optimal tersebut mendorong Mahasiswa Tim II KKN Undip untuk melaksanakan program kerja monodisplin mengenai “Pelatihan Pembuatan Pestisida Nabati dengan Memanfaatkan Limbah Kulit Bawang”.
Program pelatihan mengenai pembuatan pestisida nabati mendapatkan respon yang baik dari kelompok Ibu-ibu PKK Desa Bendo yang dapat dilihat dari partisipasi dan antusias mereka ketika pelaksanaan program berlangsung.
Para ibu-ibu setempat juga tertarik untuk membuat pestisida nabati dari limbah kulit bawang tersebut, karena bahan yang digunakan melimpah, mudah diperoleh, dan cara pembuatannya mudah.
Tujuan diadakannya program tersebut yaitu untuk memberikan pengetahuan dan kesadaran kepada masyarakat mengenai pemanfaatan limbah kulit bawang menjadi alternatif baru yang aman bagi kesehatan dan lingkungan, sehingga dapat menekan jumlah cemaran bahan organik dari limbah rumah tangga.
Selain itu, bagi para petani dapat menekan biaya input dalam melakukan aktifitas budidayanya.
Harapan setelah dilakukannya pelatihan tersebut yaitu warga dapat mengaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari.
Baik dalam skala rumah tangga maupun dalam bidang pertanian, sehingga dapat mengurangi cemaran limbah organik dan penggunaan pestisida kimia yang dapat berdampak negatif bagi lingkungan dan kesehatan.
Penulis : Sarifatul Fatimah DPL : Prof. Dr. rer. nat. Ir. Thomas Triadi Putranto., ST., M.Eng., IPU Fajrin Pramana Putra, S.P., M.Sc Dinalestrai Purbawati., SE., M.Si., Akt Lokasi : Desa Bendo, Kec. Pedan, Kab. Klaten (*)