KKN UNDIP

Tanaman Anti Darah Tinggi untuk Apotek Hidup di Desa Bendo, Mahasiswa KKN Undip Turut Ambil Peran

Editor: galih permadi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Mahasiswa KKN juga ikut membantu dalam persiapan lahan untuk menanam, membantu ibu-ibu RW memasak, dan ikut menanam tanaman yang dipilih.

TRIBUNJATENG.COM, BENDO, PEDAN, KAB. KLATEN (17/07/23) - Masyarakat di Desa Bendo sedang aktif mengikuti perlombaan “Hatinya PKK”, yakni lomba membuat apotek hidup.

Masing-masing dukuh bergotong royong untuk menjadi juara di Desa Bendo. Penilaian akan dilakukan pada tanggal 24 Agustus 2023. 

Pada hari Senin, 17 Juli 2023, mahasiswa FK Undip, Muhammad Rizal Ardiansyah, memanfaatkan hal tersebut untuk memberikan edukasi tentang tanaman anti darah tinggi yang dapat ditanam di lahan terbatas dan cara mengolahnya, serta mendampingi proses pemilihan dan penanaman bibit tanaman anti darah tinggi pada kegiatan tersebut. Hal ini didasari banyaknya lansia yang mengalami darah tinggi pada saat posyandu lansia dilakukan.

Seseorang dikategorikan darah tinggi apabila nilai tekanan sistolik lebih dari 140 mmHg dan tekanan diastolik lebih dari 90 mmHg.

Masyarakat tampak antusias dengan program ini dan menjadikan tanaman anti darah tinggi sebagai bagian dari apotek hidup yang mereka tanam dalam perlombaan “Hatinya PKK”.

Mahasiswa KKN juga ikut membantu dalam persiapan lahan untuk menanam, membantu ibu-ibu RW memasak, dan ikut menanam tanaman yang dipilih.

Mahasiswa KKN juga ikut membantu dalam persiapan lahan untuk menanam, membantu ibu-ibu RW memasak, dan ikut menanam tanaman yang dipilih. (Istimewa)

Pilihan tanaman anti darah tinggi diantaranya ketumbar, bawang putih, daun salam, jahe, temulawak, dan seledri.

Semua tanaman tersebut memiliki cara tersendiri untuk menurunkan tekanan darah, seperti tidak membuat pembuluh darah kaku, menurunkan tekanan darah melalui BAK, dan menurunkan kadar kolesterol.

Cara pengolahan tanaman tersebut sangat mudah, yakni dengan diseduh selama beberapa menit lalu disaring air seduhannya dan diminum.

Semua tanaman tersebut hendaknya dikonsultasikan ke dokter apabila hendak dikonsumsi bersamaan dengan obat yang telah dikonsumsi. 

Kegiatan ini dilakukan sebagai upaya menurunkan tekanan darah melalui tanaman herbal yang mudah ditemukan di sekitar kita dan tidak menjadikan obat sebagai pilihan pertama dalam menurunkan tekanan darah. 

Penulis : Muhammad Rizal Ardiansyah, Fakultas Kedokteran, Mahasiswa Tim II KKN Universitas Diponegoro

Dosen Pembimbing Lapangan : Prof. Dr.rer.nat. Ir. Thomas Triadi Putranto, S.T., M.Eng., IPU., Fajrin Pramana Putra, S.P., M.Sc., Dinalestari Purbawati, S.E., M.Si., Akt.

Berita Terkini