Universitas Mercu Buana Yogyakarta

Kelompok XLIII KKN-PPM UMBY Tingkatkan Potensi UMKM Ridho Craft Jadi Kunci Keberhasilan

Penulis: Abduh Imanulhaq
Editor: galih permadi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

KREATIVITAS KELOMPOK XLIII KKN-PPM UMBY TINGKATKAN POTENSI UMKM RIDHO CRAFT MENJADI KUNCI KEBERHASILAN

KREATIVITAS KELOMPOK XLIII KKN-PPM UMBY TINGKATKAN POTENSI UMKM RIDHO CRAFT MENJADI KUNCI KEBERHASILAN

TRIBUNJATENG.COM - Kelompok 87 KKN-PPM Universitas Mercu Buana Yogyakarta (UMBY) yang tergabung dalam kelompok KKN PPM Tematik melaksanakan program kerja yang ditujukkan untuk pengembangan masyarakat serta Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di Usaha kerajinan enceng gondok berkualitas eksport yang diberi nama Ridho Craft.

Program yang bertajuk “Strategi Branding UMKM Naik Kelas” dilaksanakan dengan tujuan mempresentasikan produk menjadi lebih menarik dan mengesankan di platform online & offline, sehingga meningkatkan daya tarik produk bagi calon pelanggan Ridho Craft.

Kegiatan tersebut berlangsung selama dua hari pada 5-6 Agustus 2023.

Melangkah menuju masa depan yang penuh inovasi, UMKM (Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah) telah memperkenalkan program kerja yang menggetarkan dalam bentuk pembuatan studio foto dan galeri produk.

Langkah ini mengejutkan dan membuktikan bagaimana UMKM dapat memanfaatkan teknologi dan kreativitas untuk mencapai kesuksesan yang luar biasa.

“Program kerja studio foto & galeri produk yang dijalankan Kelompok 87 telah melahirkan revolusi. Dibandingkan mengandalkan model bisnis konvensional, UMKM Ridho Craft telah merombak prospek bisnis mereka dengan membuka studio foto dan galeri produk internal. Langkah ini memberikan mereka kendali lebih besar atas penampilan dan citra produk,” ujar Juwandi (DPL Kelompok 87 KKN-PPM).

Hasil kerajinannya kini digandrungi para pecintanya, sehingga pundi-pundi rupiah mengalir hingga Rp 250 juta rupiah setiap bulannya.

Awal usaha ini pernah bangkrut pada saat menggeluti mebel dengan bahan baku rotan pada tahun 1996 di Cirebon.

Saat itu kondisi ekonomi sedang tidak baik sehingga membuat dirinya bersama pengrajin lainnya jatuh bangkrut. Melihat hal tersebut, kemudian banting stir ke bahan baku enceng gondok.

Usaha yang dirintisnya selama 23 tahun berhasil memanfaatkan tanaman enceng gondok menjadi aneka kerajinan, seperti keranjang, tas dan aneka perabotan lain, usaha yang digelutinya pun kini telah mempunyai 350 karyawan yang tersebar di 5 kecamatan di Kabupaten Gunung Kidul.

“Dalam era digital, teknologi memiliki peran penting dalam membentuk peluang bisnis. Program kerja yang dijalankan Kelompok 87 KKN-PPM UMBY dengan mendirikan Studio Foto & Galeri Produk menerapkan teknologi fotografi dan pengeditan yang canggih, yang memungkinkan Ridho Craft menghasilkan gambar produk yang berkualitas tinggi.

Teknologi ini juga memungkinkan Ridho Craft untuk beradaptasi dengan tren terbaru dalam fotografi dan memenuhi ekspektasi konsumen.

Tidak hanya tentang peningkatan penjualan, tetapi juga dukungan terhadap merek lokal serta menciptakan pengalaman berbelanja yang lebih menarik.

Dengan gambar produk yang mendalam dan informasi yang jelas, konsumen dapat merasa lebih percaya diri dalam melakukan pembelian," ujar Bapak Rasida selaku owner Ridho Craft.(*) 

Berita Terkini