Berita Nasional

Gibran Menilai Yenny Wahid Bisa Tarik Suara NU dan Perempuan Ke Ganjar

Editor: m nur huda
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Wali Kota Surakarta, Gibran Rakabuming, Direktur Wahid Foundation, Yenny Wahid, pada Senin (24/10/2022) di Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 4 Surakarta.

TRIBUNJATENG.COM, SOLO - Kunjungan bakal calon presiden (capres) PDI Perjuangan, Ganjar Pranowo untuk menemui istri Gus Dur, Sinta Nuriyah, memunculkan wacana baru di tengah makin panasnya politik Tanah Air, pasca-terbentuknya koalisi gemuk di poros Partai Gerindra.

Seperti diketahui, Ganjar menyambangi kediaman keluarga Gus Dur di Ciganjur, Jakarta Selatan, Minggu (13/8) malam. Dalam pertemuan dengan istri Presiden keempat RI itu, Ganjar ditemani Yenny Wahid. Hal itupun disebut-sebut membuka peluang duet Ganjar-Yenny di pilpres 2024.

Menanggapi hal itu, Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka mengatakan, Ganjar Pranowo bisa meraup suara dari pemilih perempuan apabila berduet dengan Zannuba Ariffah Chafsoh alias Yenny Wahid di pilpres 2024.

"Bagus. Semua bagus. (Bisa mendulang suara-Red) dari NU, dari perempuan sebagai tokoh perempuan," katanya, saat ditemui di kantornya, Selasa (15/8).

Gibran menyebut, sosok seperti Yenny Wahid bisa menaikkan elektabilitas Ganjar. "Bisa banget (menaikkan elektabilitas Ganjar-Red)," ujarnya.

Meski demikian, ia tetap menyerahkan keputusan cawapres Ganjar pada Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri.

"Iya (pihak Yenny memberikan respon positif-Red). Tapi keputusan di Bu Ketua Umum ya. Saya kan hanya berkomunikasi dengan siapa pun yang dikunjungi oleh Pak Ganjar," bebernya.

Gibran menuturkan, selalu menjalin komunikasi dengan setiap tokoh yang dikunjungi Ganjar.

"Yang disowani Pak Ganjar pasti komunikasi. Gimana mbak arahannya? Gimana arahan Pak Ganjar. Kalau saya menunggu perintah saja," tuturnya.

Sayangnya, nama Yenny Wahid tidak masuk dalam lima besar kandidat cawapres yang diumumkan Ketua DPP PDI Perjuangan Puan Maharani. Lima nama tersebut meliputi Sandiaga Uno, Erick Thohir, Andika Perkasa, Agus Harimurti Yudhoyono, dan Muhaimin Iskandar.

Gibran pun menyatakan, semua tetap bergantung keputusan ketua umum.

"Sekali lagi keputusan di Bu Ketum," tegasnya.

Di sisi lain, Gibran mengaku tidak berani menanyakan langsung wacana duet itu ke Ganjar. Ia pun hanya menanyakan hal itu ke Yenny Wahid melalui pesan WhatsApp.

"Nggak berani (menanyakan ke Pak Ganjar-Red). Ini baru saja Mbak Yenny WA," ucapnya.

Namun, Gibran enggan membeberkan isi percakapannya dengan Yenny Wahid.

"Iya (terkait cawapres-Red). Aku yang tanya dulu, beneran nggak mbak. (Jawaban Yenny?-Red) rahasia," tukasnya.

Adapun, kunjungan Ganjar ke rumah istri Gus Dur dilakukan pada hari yang sama dengan deklarasi Partai Amanat Nasional (PAN) dan Partai Golkar mendukung bakal capres Prabowo Subianto, sekaligus resmi bergabung dengan Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR).

Bukan settingan

Menanggapi hal itu, Yenny Wahid menyatakan, kunjungan Ganjar itu bukanlah settingan yang sengaja dibuat untuk merespon deklarasi dukungan terhadap Prabowo.

"Jelas nggak by design itu, tidak by design sama sekali," katanya, dikutip dari youTube KompasTV, Senin (14/8).

Menurut dia, agenda pertemuannya dengan Ganjar itu sudah dijadwalkan jauh-jauh hari sebelumnya.

Namun, karena kesibukan Ganjar sebagai bakal capres, keduanya baru memiliki kesempatan untuk bertemu pada Minggu (13/8).

"Karena ketika kami menerima informasi bahwa Mas Ganjar mau sowan (berkunjung-Red) sama ibu itu sudah dari jauh-jauh hari sebelumnya. Dia kan sibuk, namanya capres kan, itu wajar dan biasa. Kami kemudian mencari waktu yang pas dari masing-masing pihak yang berjalan sekitar 2 minggu lalu," terangnya.

Yenny maupun Ganjar mengaku sebelumnya tak mengetahui soal rencana deklarasi dukungan terhadap Prabowo itu.

Baginya, dua momen penting yang terjadi pada waktu bersamaan itu murni sebuah ketidaksengajaan.

"Kami tidak ada informasi sebelumnya bahwa akan ada deklarasi koalisi Pak Prabowo paginya. Dengar dari media, itu sudah terlanjur disepakati acara-acara, mungkin itu sudah diatur dari langit bahwa akan ada deklarasi bertepatan dengan kunjungan itu," kelakarnya.

Adapun, Ketua Umum PDI Perjuangan, Megawati Soekarnoputri memberikan instruksi kepada kadernya setelah Partai Golkar dan PAN mendeklarasikan dukungan kepada Prabowo Subianto sebagai bakal capres.

Hal itu diungkapkan Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDI Perjuangan, Hasto Kristiyanto, saat menghadiri acara pemberian rekor dari Museum Rekor Indonesia (MURI) atas selesainya agenda pengobatan gratis di 435 desa/kelurahan yang dilakukan anggota DPR Adian Napitupulu di Ciawi, Bogor, Jawa Barat, Selasa (15/8).

Hasto mengatakan, dirinya ditanya Megawati mengenai deklarasi Golkar dan PAN saat melakukan kunjungan ke Bali beberapa waktu lalu.

"Ibu bertanya kepada saya 'kamu lihat acaranya tidak?' 'Saya lihat Ibu. Apakah arahan Ibu dalam menyikapi kerja sama partai politik?' Dijawab Ibu adalah, 'perkuat akar rumput'," bebernya.

Menurut dia, Megawati meminta seluruh kader partai berlambang kepala banteng moncong putih itu agar turun ke masyarakat.

"Turun ke bawah bersama dengan rakyat, perkuat akar rumput. Karena bagi PDIP politik itu bukan hypes politics, the real politics itu berada di grass roots," tandasnya. (Tribunsolo.com/Ahmad Syarifudin/Tribunnews/Milani Resti Dilanggi/Fersianus Waku/tribun jateng cetak)

Berita Terkini