TRIBUNJATENG.COM, DEMAK - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Demak mengalami kekurangan pasokan air bersih untuk menanggani kekeringan dan kesulitan air bersih di Kabupaten Demak lantaran musim kemarau.
Demikian yang disampaikan Kepala Bidang Kedaruratan Logistik dan Peralatan BPBD Demak, Suprapto kepada Tribunjateng, Minggu (27/8/2023).
Dia mengatakan bahwa untuk saat ini, pihaknya mencatat hanya sekiranya 197 tangki air yang tersedia, sehingga untuk mengirimkan air BPBD Demak harus mengkonfirmasi secara pasti daerah yang benar membutuhkan air.
"Untuk menyuplai kami akan melihat kondisi dari keberadaan air kami, karena sampai saat ini tinggal 197 tangki yang berada di BPBD, anggaran dari APBD," kata Suprapto.
Dengan stok air yang menipis kata Prapto, pihaknya berharap adanya sumbangan air bersih kepada pihaknya untuk bisa segera didistribusikan kepada daerah yang membutuhkan.
"Kami berdoa mudah mudahan nanti dari BUMD, pengusaha bisa mengulurkan tangan atau mencarikan dana csr untuk pelaksanaan kegiatan penanganan kekeringian ini dalam pengadaan air bersih," ucapnya.
Ia menjelaskan bahwa untuk kekeringan dan kesusahan air di beberapa daerah di Kabupaten Demak sudah terjadi sekiranya akhir bulan Juli.
"Untuk droping kami, khusus kekurangan air atau kemarau ini di akhir bulan juli kemarin, sudah benar mengalami kekeringan," ungkapnya.
Ia menengaskan bahwa untuk khusus kekeringan dan kesusuhan air, saat ini pihaknya sudah mengirimkan di 11 desa yang terdampak.
"Kalau sebelumnya droping karena pamsimas rusak dan banjir, kalau khusus kekeringan sekitar 11 desa untuk droping," jelasnya.
Disisi lain, Kepala pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Demak, Agus Nugroho Luhur Pambudi menyampaikan sepanjang Agunstus ini, setiap hari, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Demak bisa menyalurkan sebanyak delapan tangki air berkapasitas 5.000 liter.
Untuk total keseluruhan kata Agus, pihak telah mendistribusikan air bersih sebanyak 120 tangki yang sudah didistribusikan mulai bulan Maret.
“Bulan Maret kami sudah mulai (memasok air bersih). Itu karena ada beberapa desa yang mesin air sumur Pamsimasnya rusak,” kata Agus. (Ito)