Ini Curhatan Mega Suryani yang Tewas Digorok Suami, Sering KDRT hingga Akan Cerai
TRIBUNJATENG.COM - Mega Suryani Dewi (24) tewas dibunuh suaminya N (25) di depan 2 anaknya yang masih balita.
Leher Mega digorok suaminya sendiri di kontrakan yang terletak di Jalan Cikedokan RT01 RW04, Kampung Cikedokan, Desa Sukadanau, Kecamatan Cikarang Barat.
Mega sendiri akan mengajukan gugatan serai. Ia sempat curhat jika berulangkali mengalami tindak KDRT.
Pada Agustus 2024, Mega mengunggah foto laporan Kepolisian. Diduga, ia melaporkan suaminya.
"Perlu ga yah ak ngerasa malu buat bikin igs ini. Tp setelah udah ga kalut ak pikir harus berani.
Sulit bgt pasti dong lepas dari hubungan yg ga sehat hehe
Ak rasa perlu deh bikin ini supaya ak lebih mantap melangkah buat SELESAI.
Sampe ak berani buka ini di sosmed, karna didunia nyata ak sendirian, yg pada akhirnya ak gapunya
kekuatan dan hal ky gini
terulang terus menerus.
Plis bgt ak gatakut jadi janda. Kalok cuma dipandang sebelah mata dan dicap gabener sama org mah kan ak udah pernah, gada rasanya. Yg ak takutin keadaan bikin ak nyerah lagi ke km. Masa iya sih selamanya ak harus ngalamin kdrt hufftt.
Mudah-mudahan kali ini enggak jilat ludah sendiri. Jangan takut nikah. Emang ini lagi apes aja di aku," tulisnya
Pada September 2023, Mega dan suaminya kembali terlibat cekcok.
Bahkan, Mega dikurung di tempat kontrakannya oleh sang suami.
Saat dikurung Mega mengunggah video atau For Your Page (FYP) di Tiktok.
Terdengar di rekaman video ada suara tangisan Mega di depan pintu.
Kemudian juga terlihat lubang kuncinya sudah rusak.
Dalam unggahannya, Mega mengaku mendapatkan ancaman pembunuhan dari sang suami.
Ia lalu berkata tak takut meninggal dunia, namun ia takut meninggalkan anak-anaknya yang masih keci.
"Semalam gak bisa tidur, karena diancam suami sendiri mau dibunuh.
Gak bisa tidur karena kunci kamar sudah rusak.
Posisi aku sedang hamil 5 bulan. Aku punya dua anak kecil-kecil.
Aku gak takut mati, tapi takut ninggalin anakku sendirian di dunia" tulisa M.
Usah unggahan video tersebut tak terlihat lagi unggahan video Mega hingga tersiar berita Mega tewas dibunuh suaminya.
Setelah membunuh istrinya, N menyerahkan diri kepada pihak kepolisian di Polsek Cikarang Barat.
"Ya sudah diamankan kepolisian," singkat Kasi Humas Polres Metro Bekasi, AKP Hotma Sitompul.
Korban yang telah kehilangan nyawanya akibat tindak kejahatan selanjutnya diambil ke Rumah Sakit Polri Kramatjati, Jakarta Timur, guna menjalani proses autopsi.
"Kasus pembunuhan sadis ini kini masih ditangani Polsek Cikarang Barat dan Polres Metro Bekasi," katanya.
Peristiwa pembunuhan sadis ini diketahui ketika ibu korban mendatangi rumah kontrakan pada Sabtu (9/9/2023) dini hari sekira pukul 01.30 WIB.
Saat itu ibu korban tersebut melihat anaknya sudah tergeletak tak bernyawa di atas kasur.
Muki (41), pemilik kontrakan, membenarkan adanya peristiwa pembunuhan yang terjadi di kontrakannya tersebut.
"Saya dibangunin anak saya, dia dengar karena digedor-gedor sama si ibu korban, saya keluar, begitu saya samperin kondisi ibunya sudah histeris, pak tolong pak, mega kayaknya sudah enggak ada, minta tolong dicek," kata Muki (41), pemilik kontrakan.
Muki bersama penghuni kontrakan lainnya langsung mengecek ke dalam kontrakan korban.
Saat dicek, ternyata korban sudah meninggal dunia.
"Posisinya korban di atas kasur dan diselimutin, ada luka di bagian leher, dan kalau muka emang sudah kelihatan lebam," katanya.
Muki mengatakan, tidak ada bercak darah yang terlihat saat masuk ke dalam rumah kontrakan korban.
Diduga pelaku sudah membersihkan darah korban yang berceceran di lantai.
"Tapi kayak darah di mana-mana gitu enggak ada, sebelumnya memang sudah dibersihin sama suaminya, sepertinya," katanya.
Muki menyebutkan, aksi keji pelaku pembunuhan tersebut kemungkinan dilakukan saat ada anak-anak korban yang masih balita.
Sebab, dari keterangan ibu korban pada pagi harinya pelaku sempat menitipkan anaknya ke orangtua korban.
"Diceritain dari kantor kepolisian, jadi katanya kejadiannya itu Kamis kurang lebih jam 11 malam, nah paginya dia sempat nyuci, ngejemur, enggak ada yang curiga itu posisinya masih ada anaknya," katanya.
Mukti melanjutkan, polisi langsung tiba di lokasi kejadian untuk mengevakuasi korban dan olah tempat kejadian perkara (TKP).
Saat tiba di lokasi, polisi membawa pelaku yang sebelumnya sudah menyerahkan diri.
"Baru mau hubungi RT, iring-iringan mobil polisi sama ambulan tiba-tiba sudah di depan rumah, saya sempat kaget, ini siapa yang laporan kok tiba-tiba udah di sini, bingung karena kita belum laporan, ternyata si pelaku udah menyerahkan diri, pelakunya juga ada di situ, diborgol," ungkapnya.
Alasan Nando
Terungkap alasan Nando (25) suami yang tega membunuh istrinya, Mega Suryani Dewi (24).
Korban dibunuh di rumah kontrakan di Jalan Cikedokan, RT01/RW04, Kampung Cikedokan, Desa Sukadanau, Kecamatan Cikarang Barat, Bekasi, Kamis (7/9/2023) pukul 22:00 WIB.
Sebelum terjadi pembunuhan, Nando dan Mega Suryani Dewi sempat terlibat pertengkaran hingga terjadi penganiyaan.
Dalam pertengkaran itu, Nando sempat menampar wajah M sebelum akhirnya membunuh ibu dua anak tersebut.
Hal ini terungkap berdasarkan keterangan dari Kapolsek Cikarang Barat AKP Rusnawati SH dalam konferensi pers, Senin (11/9/2023).
Rusnawati mengatakan, peristiwa pembunuhan ini bukanlah pembunuhan berencana.
Melainkan emosi sesaat Nando setelah bertengkar dengan istrinya karena masalah ekonomi rumah tangga.
"Jadi ini murni emosi sesaat cekcok antar suami istri antar korban dan tersangka, cekcok rumah tangga, adu mulut," kata Rusnawati.
Nando melakukan pembunuhan itu tepatnya di dapur kontrakannya.
Rusnawati mengatakan saat keduanya bertengkar, Nando sempat menampar wajah istrinya.
"Mereka kan cekcok mulut, emosi sesaat tersebut. Sebelum melakukan tindakan terhadap korban, korban ini sempat ditampar dulu dengan tangan kanan,"
"Setelah itu emosi tidak terbendung, korban ditarik ke dapur dengan menggunakan tangan kiri," ujar Rusnawati.
Di dapur, pelaku kemudian mengambil pisau dengan tangan kiri lalu membunuh korban.
Pembunuhan itu dilakukan pelaku dengan cara melukai leher korban.
"Pelaku melukai leher korban," sambungnya.
Sebelum dibunuh, M rupanya menjadi korban penganiayaan Nando.
Diceritakan ibunda M, Linda, penganiayaan itu dilakukan terakhir tanggal 7 Agustus 2023.
"Waktu KDRT terakhir itu tanggal 7 Agustus, dia (korban) WA ke ibu 'Ibu tolong Neng, Neng lagi di kantor polisi Neng lagi di rumah sakit Annisa, Neng lagi visum, Neng dianiaya lagi sama Nando, Neng sendirian bu gak ada yang nolongin' katanya gitu," ujar Linda dikutip dari YouTube Official iNews, Senin (11/9/2023).
M sempat meminta tolong kepada sang ibunda.
Diceritakan Linda, Mega bahkan menginap di rumahnya selama dua hari setelah mengalami penganiayaan.
"Dia cerita tuh di rumah 'yaudah kamu di sini aja gak usah balik' tapi kata dia anak-anak di sana (Nando)," curhat M kepada Linda.
Rusnawati kemudian buka suara soal KDRT tersebut.
Menurut informasi, M sempat melaporkan tindakan suaminya tersebut ke polisi.
Di sisi lain Rusnawati mengaku belum mengetahui jika korban pernah mengalami kasus KDRT.
"Saya belum mendengar dan belum tahu kalau (korban) ada kasus KDRT, jadi di Polsek tidak ada perkara KDRT dari yang bersangkutan," jelasnya.
Menikah 3 Tahun
Diketahui pernikahan pasangan muda itu baru berjalan 3 tahun.
Namun Nando sudah memiliki dua orang anak.
Bahkan saat itu posisi istrinya sedang hamil 5 bulan.
Sehingga dalam waktu dekat, pernikahan itu akan diwarnai 3 orang anak. (*)