TRIBUNJATENG.COM, KUDUS - Dalam meningkatkan kemampuan matematis untuk siswa tunanetra di Kabupaten Kudus, enam mahasiswa Universitas Muria Kudus (UMK) berinovasi membuat media pembelajaran berbentuk puzzle.
Hasil inovasi tersebut dinamai ABROPEZ (Angka Braille dan Operasi Hitung Puzzle), merupakan kotak kayu yang di dalamnya terdapat puzzle angka braille dan operasi hitung matematika.
Alat ini juga dilengkapi dengan ukiran matematika yang dapat memudahkan siswa tunanetra menyeleseikan hitungan.
Alat ABROPEZ tersebut dibuat oleh Alfina Noor Aini, Richie Annisa Cikal, Khilda Evita Aisya, Aulia Nisa' Cahya Ningrum, Sholikul Hadi, dan Nissaul Azizah.
“Alat ini kita ciptkan sebgai media pembelajaran dalam pengembangan kognitif anak didik berkebutuhan khusus. ABROPEZ di sesuaikan dengan cara anak didik memahami dan disesuaikan dengan kemampuan anak didik,” terangnya Alfina, Selasa (12/8/2023)
Lebih lanjut, Alfina menjelaskan, ABROPEZ merupakan hasil samping olahan kayu yang ketika dibuka akan muncul kotak-kotak kayu kecil.
Diatasnya terdapat kode angka braille dan tanda operasi hitung (seperti penjumlahan, pengurangan, pembagian, dan perkalian) yang disebelahnya terdapat sempoa matematika.
“ABROPEZ juga dilengkapi dengan buku pedoman ABROPEZ untuk meningkatkan kemampuan matematis siswa tunanetra di Kabupaten Kudus. Di dalam buku tersebut terdapat materi matematika operasi hitung (penjumlahan, pengurangan, perkalian, pembagian) dari kelas 1 sampai 6 yang disesuaikan dengan kurikulum 2013 serta terdapat Latihan soal,” urainya.
Menambahkan, anggota kelompok tersebut, Richie Annisa Cikal mengungkapkan, keunggulan dari ABROPEZ.
Antara lain, memiliki 2 fungsi, yaitu sebagai konsep pengenalan angka braille dan sebagai media memudahkan siswa mengerjakan operasi hitung matematika yang dapat meningkatkan kemampuan matematis siswa.
“ABROPEZ juga menggabungkan angka braille dengan permainan puzzle. Siswa tunanetra dapat menyusun puzzle angka braille jika ingin belajar memahami angka,” jelasnya.
Keunggulan lainnya, sambung Richie, melalui sentuhan dan pemahaman angka braille, siswa dapat dengan lebih mudah melakukan operasi hitung matematika.
Selain itu, ABROPEZ dilengkapi dengan sempoa matematika yang memudahkan siswa menyeleseikan persoalan hitungan matematika.
“Dan yang pasti, ABROPEZ sudah dilengkapi dengan buku pedoman berbasis kearifan lokal kudus yang terdapat pada penyampaian materi serta soal-soalnya,” pungkasnya. (Rad)
Baca juga: Bupati Demak Minta Dinas Pendidikan Catat Anak Belum Sekolah, Eisti: Meningkatkan Mutu Pendidikan
Baca juga: Sosok M, Wanita Magelang Buang Bayi di Semarang, Malu Hasil Hubungan Terlarang dengan Pacar Gelap
Baca juga: Sukseskan Program Bangga Kencana, Pemkot Pekalongan Serahkan Bantuan 18 Motor Dinas Bagi Penyuluh KB
Baca juga: RPJPD Kabupaten Tegal 2025-2045, Bupati Umi: Penyelarasan Visi Indonesia Emas 2045