TRIBUNJATENG.COM, JAKARTA - Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan meyakini harga beras akan mulai turun dalam sepekan ini. Hal tersebut seiring dengan dilakukannya intervensi pemerintah lewat operasi pasar beras.
Operasi pasar tersebut antara lain dilakukan dengan penyebaran beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pasar (SPHP) ke Pasar Induk Beras Cipinang (PIBC) pada Rabu (13/9).
Sebelumnya, Bulog juga terus menggelontorkan beras SPHP di berbagai pasar ritel, dan mulai menyalurkan bantuan pangan beras mulai Senin (11/9).
"Kalau dibanjiri (pasar-Red), insyaAllah cepat turunnya (harga beras-Red). Kapan turunnya? Wong baru mulai 3 hari terakhir. Kita akan lihat seminggu insyaAllah harganya stabil, sedikit turun," kata Zulhas, sapaan Mendag, saat meninjau operasi pasar di PIBC, Rabu (13/9).
Menurut dia, penggelontoran beras ke pasar induk itu juga merupakan arahan Presiden Joko Widodo (Jokowi). Sebab, saat ini pasokan cadangan beras pemerintah (CBP) tersedia di gudang Perum Bulog.
"Kata Pak Presiden harus dilakukan intervensi. Berapa pun permintaan, Bulog bisa menyediakan. Jadi masyarakat tidak usah khawatir, stok cukup,” jelasnya.
Adapun, Perum Bulog menyampaikan, stok beras pemerintah mencapai 1,6 juta ton. Selain itu, terdapat 400.000 ton impor sedang dalam perjalanan. Dengan demikian, CPB di Bulog akan mencapai 2 juta ton beras.
“Oleh karena itu, pemerintah confident, percaya diri, nanti akan digerojok (beras) ke pasar," ucap Mendag.
Zulhas mengakui, saat ini harga beras tengah mengalami kenaikan. Namun, menurut dia, di sejumlah daerah sudah ada yang mengalami penurunan.
"Memang di beberapa daerah harga beras sudah stabil, ada beberapa tempat (masih-Red) naik sedikit," tuturnya.
Saat harga beras naik, menurut pantauan Zulhas, harga bahan pokok lain tetap stabil, bahkan cenderung turun, seperti bawang merah dan cabai.
"Bahan pokok lain sudah turun. Bahkan ada beberapa terlalu murah, misalnya cabai, bawang (merah). Itu harus dijaga juga, nanti petaninya bangkrut, tanahnya dijual," tukasnya.
"Misalnya bawang itu kalau petani untung (harganya-Red) Rp 30.000-Rp 40.000 ke atas, kemarin di Banten Rp 20.000, pasti petani nangis. Cabai juga biasanya Rp 30.000-Rp 40.000, kemarin Rp 17.000," sambungnya. (Kompas.com/Elsa Catriana)