Berita Jateng

Jateng Darurat Karhutla, dari Mei Sampai September Sudah 198 Kejadian, Terbanyak di Wilayah Ini

Penulis: budi susanto
Editor: muslimah
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Tangkapan layar video kebakaran hutan Sumbing yang beredar di sosial media, Jumat malam (1/9/2023).

TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Kemarau panjang tak hanya berdampak pada kekeringan di setiap wilayah di Jateng.

Kemarau yang melandan tiga bulan terakhir juga mengakibatkan kejadian kebakaran hutan, lahan dan TPA meningkat.

Dari pendataan BPBD Provinsi Jateng, kejadian kebakaran baik di hutan, lahan dan TPA dari Mei 2023 mencapai 198 kejadian.

Baca juga: Kurang Dari 4 Bulan, 1,6 Ribu Warga Jateng Jadi Korban Perdagangan Orang, Ini Modus Para Pelaku

Hal itu menjadikan Jateng sebagai daerah darurat kebarakan di tengah kemarau.

Dijelaskan Muhamad Chomsul Kabid Penanganan Darurat, BPBD Jateng, kebakaran yang terjadi di Jateng mengalami peningkatan sejak Juni.

Di mana pada Juni 2023 terdata 10 kebarakan terjadi di wilayah Jateng.

Pada Juli kejadian kebarakan merangkak naik dengan 40 kejadian kebarakan.

“Sementara pada Agustus kejadian kebakaran di hutan, lahan dan TPA menjadi 81 kejadian dan September 65 kejadian,” katanya, Jumat (15/9/2023).

Adapun data yang disampaikan BPBD Provinsi Jateng, kebakaran hutan, lahan dan TPA hampir merata terjadi di Jateng.

Titik terbanyak terjadi kebakaran hutan, lahan dan TPA di Jateng dari Januari hingga September ada di Klaten dengan 37 kejadian.

Lokasi dengan kejadian kebakaran ke dua di Jateng ada di Sragen dengan 20 kejadian, disusul oleh Sukoharjo 18 kejadian, Kudus 16 kejadian, Wonogiri 11 kejadian dan Kota Semarang dengan 10 kejadian. (*)

Berita Terkini