Viral Kisah Mirna Terjerat Pinjol: Utang Rp 3 Juta untuk DP Mobil 4 Bulan Jadi Rp 60 Juta
TRIBUNJATENG.COM- Kisah Mirna terjerat pinjol dari Rp 3 Juta jadi Rp 60 Juta dalam waktu 4 bulan kini viral di Tiktok.
Kisah Mirna dipopulerkan oleh akun Tiktok Khalisa Melia.
Mirna dan suaminya adalah seorang perantau. Suaminya bekerja di pabrik dan Mirna membuka warung di rumah.
Pasangan muda tersebut memilih menunda anak karena ingin fokus membeli mobil dan rumah.
"Kami bersepakat utk menunda kehamilan dulu. Kami bertekad sebelum punya anak,
kami ingin punya rumah dan mobil dlu.
Setelah uang terkumpul kami memutuskan untuk DP perumahan subsidi. Dan di rumah baru kami, aku membuka warung.
Kami sangat senang. Karena satu persatu mimpi kita akhirnya terwujud
Baca juga: Kecelakaan Maut di Brebes: Truk Trailer Tabrak Mobil dan Motor di Turunan Flyover Kretek, 2 Tewas
Ekonomi kita benar2 sudah stabil
lagi tenang-tenangnya hidup,
malah kita tergoda untuk menyicil mobil
ini benar2 keputusan yg sangat fatal," cerita Mirna.
Mirna mengaku membeli mobil karena ingin dianggap sukses di perantauan.
"sebenarnya kita belum terlalu butuh mobil
tapi karena ingin dianggap sukses di perantauan saja,"
Saat hendak membayar DP mobil, uang Mirna pun kurang Rp 3 Juta. Akhirnya ia nekat pinjam di pinjol sebesar Rp 3 Juta.
Ternyata untuk DP mobil uang kami kurang 3 juta. Akhirnya kita pinjam uang melalui pinjOl karena ingin proses yg cepat.
benar2 bodoh,"
Keputusan tersebut menjerumuskan hidup Mirna.
Ia harus mencicil rumah, mobil dan pinjol.
"Uang tabungan kita benar-benar habis
malah cicilan kita yg bertambah banyak.
Ternyata gaji suami tidak cukup
untuk membayar semua cicilan2 kita
karena pinjol bunganya sangat besar
dan jatuh tempo yg cuma 2 minggu.
Akhirnya kita mulai gali lubang tutup lubang,"
Dalam waktu 4 bulan, utang Rp 3 Juta tersebut berubah menjadi Rp 60 Juta.
"4 bulan kemudian utang kita sudah 60jt.
Tambah stress lagi lah kita. apalagi teror dept collector sudah sampai ke orangtua dan mertua,"
Mobil impian Mirna pada akhirnya disita pihak leasing.
Mirna pun memutuskan kabur bersama suaminya.
"Akhirnya aku dan suami memutuskan kabur. Kita tinggalkan semua di kota itu. Pekerjaan, rumah, dan perabotan," tandasnya.
Baca juga: Sedan Terbakar di Tol Purbaleunyi Tewaskan Pengemudi, Kejanggalan Diungkap Polisi
Guru di Wonogiri Terjerat Pinjol
Seorang guru SD NR (36) terlilit utang pinjaman online (Pinjol) yang semula berutang Rp 3 juta membengkak menjadi Rp 90 juta.
Saat ditemui TribunSolo.com, Jumat (23/12/2022) di Mapolres Wonogiri, NR warga Wonogiri itu bercerita awal mula dia mencoba berhutang melalui pinjol yakni pada Juni 2022 lalu.
Dia yang saat itu sangat butuh uang untuk memenuhi kebutuhan, terpaksa meminjam uang melalui aplikasi Easycash, pinjol yang terdaftar di Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
NR mengaku saat itu meminjam uang sekitar Rp 3 juta, dengan tenor atau jangka penyelesaian cicilan sebelum jatuh tempo, selama dua pekan.
“Jujur saja saya pinjam itu karena lagi butuh uang, kepepet untuk kebutuhan sehari-hari,” kata dia, kepada TribunSolo.com.
Saat jatuh tempo, ia belum bisa melunasi pinjaman. Dia kemudian mengunduh aplikasi lain dan meminjam uang lagi di aplikasi itu untuk melunasi hutang di pinjol sebelumnya.
Tak sekali dua kali, NR melakukan tindakan gali lubang tutup lubang. Dia melakukan tindakan itu hingga Oktober 2022.
Nilai pinjaman awal yang nilainya hanya sekitar kurang lebih Rp 3 juta, membengkak menjadi puluhan juta, itu hasil hutang dari beberapa aplikasi pinjol.
"Saking banyaknya aplikasi pinjol legal yang saya gunakan, saya tidak bisa lagi registrasi di aplikasi pinjol legal, nama saya terblokir. Padahal saya harus melunasi utang-utang kepada aplikasi pinjol sebelumnya,” aku NR.
Tak kehilangan akal, NR kemudian mengunduh aplikasi pinjol ilegal yang belum terdaftar di OJK. Di aplikasi itu, NR berhutang sebesar Rp 2 juta, tapi hanya setengah yang ia terima.
Adapun tenor dari aplikasi itu hanya sepekan, namun sebelum jatuh tempo, NR sudah ditagih melalui pesan singkat dan sambungan telepon.
Aksi gali lubang tutup lubang kembali dilakukan NR, ia lantas meminjam uang dari di aplikasi yang sama, namun produk yang berbeda secara berulang, hingga akhirnya ia mempunyai tunggakan sebesar Rp 40 juta.
“Jadi untuk melunasi utang di satu produk pinjol ilegal itu, saya harus pinjam di dua produk pinjol ilegal lain di dalam aplikasi itu. Per hari ini sudah ada 45 produk yang saya lunasi, ada beberapa yang belum," jelasnya.
Yang membikin parah, jika sudah jatuh tempo namun belum bisa melunasi, maka tenornya diperpanjang. Setiap perpanjangan tenor, utang NR bertambah Rp 800- Rp900 ribu.
Dia mengaku juga mendapat teror melalui pesan dan telepon. Aplikasi itu juga menyebarkan data privasi NR ke kontak yang ada di handphone-nya.
"Mereka menyabarkan foto KTP saya dan foto saya,” katanya.
Segala usaha sudah NR lakukan agar terlepas dari jerat pinjol. Ia sudah menjual dua sepeda motor matic untuk melunasi hutangnya.
Namun itu belumlah cukup, sehingga ia mengaku keadaan itu berdampak ke kondisi psikologis dan sosialnya.
Sebab jika dihitung hutang dia mencapai lebih dari Rp 90 juta.
"Saya depresi, tidak tahu lari kemana. Jujur saya sempat ingin menyerah dengan hidup ini. Saya ceritakan ke keluarga baru kemarin," jelasnya.
"Syukur keluarga mendukung saya walaupun sempat kaget. Saya dianjurkan untuk lapor ke Polisi. Alhamdulillah setelah dari sini mulai tenang," imbuh dia.
Kasubsi Penmas Humas Polres Wonogiri Aiptu Iwan Sumarsono menuturkan NR tidak melaporkan secara resmi kejadian itu. NR hanya mengadu dan meminta solusi.
"Kami mengimbau masyarakat bisa hati-hati saat hendak meminjam uang lewat pinjol. Harus diperhatikan resikonya, dicek sudah berizin atau terdaftar di OJK atau belum. Jangan sampai pakai yang ilegal," ujar Iwan.
Soal teror yang diterima NR, Iwan mengaku belum bisa berbuat banyak. Kendati demikian, Polisi siap jika NR membutuhkan bantuan, Polisi juga siap bertindak jika NR mendapat ancaman fisik.
"Hal tersebut kasus perdata. Karena itu yang bersangkutan perlu melunasinya. Terkait ancaman, jika memang jiwa merasa terancam bisa melapor ke polisi," tandas dia. (*)
Baca juga: Wartawan Jombang Tewas Dibunuh Tetangga Sebelah Rumah, Pelaku Rencanakan Aksi sejak Agustus