Berita Viral

Patung Bung Karno Senilai Rp 500 Juta Belum Jadi tapi Sudah Menggegerkan, Pipi Tembem dan Ga Mirip

Editor: muslimah
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Penampakan patung Bung Karno telan biaya Rp 500 juta tapi dibuat asal-asalan 

TRIBUNJATENG.COM - Meski belum jadi, penampakan patung presiden pertama Indonesia, Ir. Soekarno sudah membuat heboh warga.

Patung Bung Karno tersebut dibangun di Kabupaten Banyuasin, Sumatera Selatan, berhasil mencuri perhatian.

Bukan tanpa sebab masyarakat menyorotinya.

Tak lain karena bentuk patung yang dinilai tak mirip dengan wajah Bung Karno yang selama ini kita kenal.

Yang paling mencolok adalah badan Bung Karno terlihat gemuk dan pipinya tembem.

Baca juga: Sah! Daftar Tarif Listrik Token Listrik PLN Kamis 21 September 2023 Beli Rp 500 Ribu Dapat Segini

Seperti apa potretnya?

Patung Bung Karno yang sama sekali tidak mirip dengan wajah asli Sang Proklamator menjadi viral.

Pasalnya wajah patung justru mirip sebuah boneka.

Badan Bung Karno terlihat gemuk dan pipinya tembem.

Meski masih dalam tahap penyelesaian, pemerintah daerah setempat meminta kontraktor membongkar patung itu dan diganti yang baru.

Patung tersebut didirikan di Kabupaten Banyuasin, Sumatera Selatan (Sumsel).

Patung berdiri kawasan Bung Karno Sport Center di Jalan Lintas Kecamatan Banyuasin III, Banyuasin, Sumsel.

Belum selesai pembangunan, namun wajah patung Bung Karno itu disebut tidak mirip dengan gambaran asli Ir Soekarno.

Saking tidak miripnya, patung itu kemudian menyedot perhatian warga.

Bahkan baju yang dikenakan patung itu juga terlihat besar sehingga tubuh Bung Karno menjadi lebih gemuk.

"Saya sudah melihat sekali saat lewat di jalan lintas, bentuk patungnya lucu. Beda dengan patung-patung Pak Karno yang sudah ada, bisa bandingkan dengan yang ada di internet.

Jauh sekali perbedaannya, apalagi kepala Presiden pertama ini terlihat kecil dari badannya," ujar Nando warga Kecamatan Banyuasin III yang ditemui saat melintas, Selasa (19/9/2023).

Selain bentuknya yang terlihat berbeda, pembangunan patung Bung Karno ini menelan anggaran senilai Rp 500 juta.

Dari pagu anggaran yang digelontorkan PUTR Kabupaten Banyuasin senilai Rp 500 juta, namun dari Harga Pokok Satuan tertera Rp 498.700.000.

Data tersebut, ada pula harga penawaran dan harga terkoreksi senilai Rp 493.289.724,82.

Di dalam data tersebut, juga ada harga negosiasi senilai Rp 489.009.390.

Tanggapan Kadis PUTR Banyuasin

Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang Kabupaten Banyuasin Ardi Arpani, mengaku memang ada perbedaan tugu Bung Karno yang sedang dibangun.

Pihaknya sudah mengecek langsung ke lokasi terkait pembangunan tugu Bung Karno di Bung Karno Sport Center Banyuasin.

"Saya sudah bertanya, kalau kata pekerjanya ini belum selesai jadi belum bisa terlihat.

Nanti, dilihat saja apakah sesuai dengan gambar yang diberikan atau tidak," katanya seperti dilansir Kompas.com.

Ketika disinggung mengenai tidak miripnya patung Bung Karno yang saat ini sedang dibangun, menurut Ardi Arpani pihaknya terus melakukan pengecekan agar pembuatan Tugu Bung Karno tidak melenceng dari gambar.

"Kalau tidak sesuai, pasti kami minta bongkar dan dibuat baru," ungkapnya seperti dilansir Kompas.com.

Ketika ditanya mengenai pekerja yang membuat Tugu Bung Karno, menurut Ardi Arpani, pekerja yang bekerja membuat tugu Bung Karno didatangkan pihak kontraktor.

"Tidak tahu dari mana pekerjanya. Semua dari pihak kontraktor, kami hanya melakukan pengawasan sesuai atau tidak nantinya," katanya.

Patung di lereng Merapi

Bulan lalu Ketua Umum Megawati Megawati Soekarnoputri meresmikan patung Bung Karno di kaki gunung Merapi.

Patung setinggi 7 meter tersebut berada di Omah Petroek di kawasan Pakem, Sleman.

Saat meresmikan, Megawati mendapat sambutan dari sejumlah budayawan kondang di antaranya Butet Kartaredjasa dan Romo Sindhunata.

Presiden kelima RI sekaligus Ketua Dewan Pengarah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) ini didampingi oleh bakal calon presiden (capres) PDI-P Ganjar Pranowo, Sekretaris Jenderal PDI-P Hasto Kristiyanto, dan Sekretaris DPD PDI-P DIY Totok Hedi Santosa.

Megawati yang mengenakan pakaian putih berselendang biru kemudian menekan tombol merah untuk membuka tirai patung Bung Karno.

Tak berselang lama, tirai itu mulai membuka perlahan dan terlihatlah patung Proklamator Kemerdekaan RI secara jelas.

Patung itu digambarkan berupa sosok Bung Karno menggunakan sedang menunjuk Sang Saka Merah Putih.

Sementara di tangan kiri patung itu memegang buku.

Patung ini juga menggambarkan raut wajah serius Bung Karno selayaknya sedang berorasi kepada rakyat.

Perlu diketahui, patung yang terletak di kaki Gunung Merapi ini buatan pematung nasional bernama Dunadi.

Tinggi 7 meter

Tinggi patung ini sekira tujuh meter. Dunadi dalam pidatonya mengaku ingin Pancasila bertahan sebagai ideologi bangsa.

"Ini pas di desa ini, Pak Karno turun gunung. Ini memberi petunjuk ke kita bahwa generasi muda harus menggali dan melestarikan (Pancasila)," katanya dalam pidato sebelum patung Bung Karno diresmikan, Rabu.

Sementara itu, budayawan Romo Sindhunata mengungkapkan bahwa pose patung Bung Karno sedang menunjuk itu seolah Putra Sang Fajar sedang mengacungkan jari ke arah Merah Putih.

"Tampak pada patung itu tangan Bung Karno menunjuk ke Sang Saka Merah Putih.

Itulah peringatan dari Bapak Pendiri Bangsa, Bendera Merah Putih lambang NKRI, ini hendaknya kita bela sampai mati," ujar Romo Sindhunata dalam pidatonya.

Romo Sindhu, sapaan akrabnya, mengatakan bahwa pose menunjuk patung Bung Karno juga merupakan sinyal kepada semua anak bangsa untuk tetap setia kepada dasar bangsa, yakni Pancasila.

"Tangan yang menonjolkan jari telunjuk yang kuat itu, sekaligus memperingatkan kita bisa membela NKRI, kalau kita setia pada dasar negara kita Pancasila.

Oleh karena itu, dasar negara itu harus terus kokoh dan keras berdiri," katanya.

Romo Sindhu mengungkapkan, pemahat menaruh lima batu dari Gunung Merapi, lalu diletakkan di sekitar patung Bung Karno.

Menurutnya, lima batu diletakkan sebagai simbol jumlah butir Pancasila dan Bung Karno dianggap sebagai tokoh yang melahirkan ideologi Indonesia tersebut.

"Sekarang, patung Bung Karno sebagai penggali Pancasila berdiri di atas batu Merapi tersebut.

Ini lambang seperti batu Merapi itu adalah kepurbaan dan keabadian, demikian lah pula Pancasila itu sebuah kepurbaan dan keabadian. (*)

Artikel ini telah tayang di TribunStyle.com dengan judul PENAMPAKAN Patung Bung Karno Rp 500 Juta Dibuat Asal-asalan, Wajah Tak Mirip, Pipinya jadi Tembem

Berita Terkini