Berita Internasional

Polisi Australia Sita Narkoba 1,2 Ton, Hampir 1.000 Orang Ditangkap dalam 5 Hari Operasi Vitreus

Editor: m nur huda
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

ILUSTRASI NARKOBA - Polisi Federal Australia bersama Pasukan Perbatasan dan Komisi Intelijen Kriminal Australia telah melakukan penggerebekan narkoba di Australia.

TRIBUNJATENG.COM, AUSTRALIA - Polisi Federal Australia bersama Pasukan Perbatasan dan Komisi Intelijen Kriminal Australia telah melakukan penggerebekan narkoba di Australia.

Penggerebakan narkoba ini dilakukan dalam rangka Operasi Vitreus yang digelar selama 5 hari. Ratusan orang bahkan hampir 1.000 orang telah ditangkap dan obat-obatan senilai sekitar 475 juta dolar atau Rp 7,3 T.

Selama Operasi Vitreus, sekitar 1,2 ton narkoba ditemukan di antaranya, 814 kilogram sabu, 182 kg MDMA, dan 185 kg ganja.

Selain itu, ditemukan juga 15 Kg metamfetamin yang dikubur di hutan semak di Stake Hill, Selatan Perth dan 12 Kg di hutan semak di pinggiran kota Dianella, dikutip dari ABC News.

Setelah penemuan narkoba di Stake Hill, Polisis memergoki seorang pria berusia 30 tahun yang mencoba menggali beberapa obat yang terkubur.

Oleh karena itu, pria tersebut ditangkap dan didakwa oleh Polisi.

Kemudian di Gunalda, sebelah utara Gympie di Queenslan, Polisi menyita ganja senilai 11,5 juta dollar atau sekitar Rp 117 M.

Ganja tersebut tepatnya berada di enam rumah kaca sepanjang 80 meter. Dalam rumah tersebut terdapat 2.284 tanaman ganja, peralatan hidroponik canggih, dan peralatan obat-obatan. Selain itu, lima orang lainnya ditangkap di New South Wlaes.

Penangkapan lima orang tersebut berdasarkan surat perintah penggeledahan dilakukan secara bersamaan di Georges Hall, Chester Hill, Smithfield, Bankstown, Greenacre dan Earlwood sebagai bagian dari penyelidikan 'sindikat dial-a-dealer'.

Dari penangkapan lima orang itu, dilakukan penyitaan kokain, satu pistol dan 20 liter obat yang diduga milik pihak GBL.

Tentang Operasi Vitereus

Operasi Vitreus diadakan untuk menargetkan kejahatan terorganisir dan obat-obatan terlarang.
Menurut Ketua nasional Operasi Vitreus, Inspektur Detektif John Hutchison, kejahatan terorganisir dan akitivitas obat-obatan terlarang akan terus menjadi sasaran.

Ia juga menegaskan siapa saja yang ditangkap dalam Operasi Vitreus ini mejadi pengingat bagi masyarakat.

“Keberhasilan aksi minggu ini harus menjadi pengingat bagi siapa pun di Australia yang terlibat dalam aktivitas kejahatan terorganisir dan obat-obatan terlarang,” katanya.

Inspektur Hutchison mengatakan Operasi Vitreus adalah upaya terkoordinasi yang sedang berjalan di mana lembaga-lembaga di seluruh negeri dapat berkomunikasi tentang tren kriminal yang muncul dan merencanakan operasi. (tribunnews/tribun jateng cetak)

Berita Terkini