Berita Regional

Arif Meninggal, Kelaparan 3 Hari karena Tak Ada yang Menyuapi, Kondisi Ibunya Lebih Mengenaskan

Editor: muslimah
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Seorang penyandang disabilitas di kediri meninggal diduga karena kelaparan. Ia tidak makan selama tiga hari dan ironisnya, mayat ibunya ditemukan tak jauh darinya. Petugas Babinsa dan Bhabinkamtibmas Kelurahan Singonegaran, Kota Kediri menunggu di depan rumah korban.

TRIBUNJATENG.COM KEDIRI - Arif Budiman (45) seorang difabel warga Kelurahan Singonegaran, Kecamatan Pesantren, Kota Kediri meninggal diduga karena kelaparan.

Arif tak mendapatkan asupan makanan maupun minuman selama tiga hari karena ibu yang biasa menyuapi lebih dulu meninggal.

Arif yang merupakan penyandang difabel dengan kategori berat saat ditemukan kondisinya sudah kritis.

Akhirnya ia meninggal di dalam kamar rumahnya, Rabu (20/9/2023) siang.

Baca juga: AR Tewas Dianiaya Tahanan Lain, Kemaluan Disundut Rokok, Kasus yang Menjeratnya Paling Dibenci Napi

Baca juga: Sah! Harga BBM Terbaru Hari Ini Jumat 22 September 2023, Cek Pertalite Pertamax Jawa DIY dan Bali

Kondisi ibunya, Ny Utami Sri Rahayu (67) malah lebih mengenaskan karena telah membusuk di lantai kamar rumahnya.

Ironisnya, kematian kedua orang itu luput dari perhatian para tetangga dan keluarganya.

Kematian Ny Utami diduga akibat sakit komplikasi yang dideritanya.

Informasi yang dihimpun awak media, kronologis kejadian ini bermula pada Rabu (20/9/2023) pukul 11.30 WIB, korban Utami Sri Rahayu yang memiliki riwayat sakit asam lambung dan vertigo tidak terlihat keluar rumah.

Utami sehari-hari tinggal bersama anaknya, Arif Budiman yang menderita disabilitas sejak kecil.

Biasanya Utami olahraga naik sepeda, namun sudah dua hari kelambu rumahnya tidak dibuka dan pintunya tertutup.

Saat dipanggil-panggil tetangganya, juga tidak memberikan jawaban.

Kemudian Ny Sunarti, tetangganya menelepon menantunya bernama Maskurun.

Setelah menantunya tiba dan rumahnya dibuka, ada bau busuk karena Utami ternyata telah meninggal dalam posisi tergelak di lantai kamar rumahnya.

Sedangkan Arif Budiman, anaknya berada di atas ranjang dalam keadaan kritis karena tidak mendapatkan asupan makan selama tiga hari.

Sehari-hari Utami yang menyuapi makan anaknya, namun karena korban telah meninggal, anaknya tidak ada yang menyuapi.

Petugas tenaga kesehatan, Bhabinkamtibmas dan Babinsa yang datang ke lokasi telah berusaha menyelamatkan dengan dikeluarkan dari dalam kamar.

Namun berselang 10 menit dikeluarkan dari kamar, Arif juga meninggal dunia.

Wali Kota Kediri, Abdullah Abu Bakar menyampaikan bela sungkawa yang sedalam-dalamnya atas musibah yang menimpa keluarga Bu Utami.

"Bu Utami ini sosok yang sangat luar biasa. Karena beliau memiliki putra yang menderita sakit polio dan diabetes sehingga anaknya tidak berdiri dan berjalan sendiri," jelas Abu Bakar, Kamis (21/9/2023).

Setelah didalami, Utami sudah mendapatkan bantuan pangan non tunai (BPNT) Rp 200.000 per bulan dan anaknya mendapatkan bantuan disabilitas berat Rp 500.000 per bulan.

Korban juga rutin berkunjung untuk periksa kesehatannya di Puskesmas Singonegaran.

Dari rekam medis kolesterol tinggi, korban menderita sakit asam lambung, trigliserid tinggi serta vertigo.

Bahkan dokter yang memeriksanya telah menyarankan untuk opname di rumah sakit.

Namun Utami menolak dengan alasan selama ini merawat anaknya, Arif Budiman.

( Surya.co.id )

Berita Terkini