TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG -- Pemerintah Kota Semarang bekerja sama dengan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) terus melakukan pemadaman titik api di TPA Jatibarang Semarang.
Untuk memastikan api benar-benar padam, pemadaman dilakukan menggunakan satu helikopter dengan teknik water booming. Waktu pemadaman dimulai pukul 13:30 WIB hingga pukul 16:30 WIB.
Terlihat, helikopter tersebut mondar-mandir setiap 3 menit sekali untuk menyiram area yang masih menimbulkan kepulan asap.
Adapun sumber air untuk pemadaman diambil di dua tempat berbeda, yakni Waduk Jatibarang dan embung di kawasan Manyaran.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Semarang, Endro P Martantono mengatakan, helikopter tersebut akan berkeliling di TPA Jatibarang selama 50 putaran saat proses pemadaman.
"Maksimal 50 putaran sehari ini untuk pemadaman," katanya di lokasi, Sabtu (23/9/2023).
Wali Kota Semarang, Hevearita G Rahayu yang ikut meninjau lokasi mengatakan, pihaknya berupaya semaksimal mungkin memastikan titik api di TPA Jatibarang padam.
Menurutnya, tumpukan sampah di TPA Jatibarang memiliki karakter seperti tanah gambut. Hal itu membuat bara api tak mudah padam.
"Sampai saat ini memang apinya sudah padam. Tapi bara apinya ini yang menyala dan menjalar ke mana-mana," kata Mbak Ita di lokasi, Sabtu (23/9/2023).
Ia memprediksi butuh waktu hingga 3 hari agar api dinyatakan padam.
"Tadi hasil dari BNPB kemungkinan bisa 2-3 hari untuk pemadaman," jelasnya.
Tenaga Ahli Kepala BNPB, Kolonel Hery Setiono mengatakan, helikopter yang digunakan pemadaman di TPA Jatibarang didatangkan dari Malang.
"Helikopter yang kita gunakan di sini dari Malang, yng kemarin digunakan mengatasi kebakaran Gunung Arjuno dan Gunung Bromo," kata Kolonel Hery di TPA Jatibarang sebelum proses water booming dimulai.
Sebelum proses pemadaman, pihaknya melakukan pengecekan titik api melalui drone. Hal itu dilakukan untuk memprediksi jangka waktu pemadaman.
"Kita harus tahu dulu kedalamannya berapa, namanya TPA itu kan lahan gambut. Kita nanti lakukan pengupasan dulu supaya tahu kondisinya," ucapnya. (*)
Baca juga: Sinopsis Film Fight Back to School 2: Aksi Mantan Polisi Lakukan Penyamaran Demi Selidiki Terorisme
Baca juga: Pengakuan Artis Thailand Jirayut Kaget Melihat Kota Purwokerto dan Makan Mendoan
Baca juga: Video Brigpol SH Ajudan Kapolda Kaltara Sempat Curhat Ingin Pindah ke Jawa
Baca juga: Sinopsis Film Septembers of Shiraz: Keluarga Yahudi Penuh Ancaman Pasca Revolusi Iran Tahun 1979