TRIBUNJATENG.COM - Misteri kematian siswi SDN 6 Petukangan Utara, Pesanggrahan, Jakarta Selatan muncul setelah ada kronologi yang berbeda yang didapat keluarga.
Diberitakan sebelumnya, seorang siswi berinisial R (13) tewas setelah jatuh dari lantai 4 sekolahan.
Pihak keluargan mendapat informasi ada dugaan bullying yang membuat anaknya nekat menjatuhkan diri dari lantai 4.
Sementara pihak polisi dan guru menyebut tidak ada.
Baca juga: Siswi SD di Jakarta Selatan Tewas Terjatuh dari Lantai 4 Sekolah
Baca juga: Inilah Fakta Alasan Siswa Bacok Gurunya di Demak, Polisi: Sakit Hati Karena Tak Boleh Ikut PTS
Baca juga: Nasib Pilu Siswi SMP Dikeluarkan Dari Sekolah, Karena Fitnah Berbuat Asusila Saat Belajar Kelompok
Keluarga R (13), siswi yang tewas di SDN 06 Petukangan Utara, Pesanggrahan, Jakarta Selatan, mendapatkan informasi bahwa korban di-bully teman-temannya sebelum ditemukan tergeletak di lapangan sekolah.
Informasi ini berbeda dengan pernyataan polisi dan Dinas Pendidikan (Disdik) DKI Jakarta yang menyatakan R bukan korban bullying.
"Informasi yang saya dapat, katanya dia di-bully di sekolahan sama beberapa temannya," kata paman korban, Jafar Mursahid, kepada wartawan di rumah duka, Pesanggrahan, Selasa (26/9/2023) malam.
Walau demikian, Jafar belum bisa menceritakan lebih lanjut soal aksi bullying yang diduga diterima korban.
Namun, berdasarkan informasi yang ia dapat, R berusaha mempertahankan harga dirinya.
"Dia memang orangnya sangat menghargai privasi atau harga diri. Jadi kalau dipegang-pegang badannya, dia marah," ungkap Jafar.
"Setelah itu, dia dinasihati gurunya, lalu dia masuk ke kamar mandi dan tiba-tiba jejeritan saat keluar," lanjut dia.
Tak lama setelah itu, korban disebut mengambil kursi untuk meloncat dari lantai 4 sekolah.
"Ada temannya yang sudah mencegah, tapi bangku itu diambil lagi dan ditaruh di pinggir tembok.
Dia naik lalu loncat," tutur Jafar.
Sementara itu, Kapolsek Pesanggrahan Kompol Tedjo Asmoro menepis adanya isu bullying yang dialami korban.
"Enggak ada (bullying) sementara ini. Kami sudah tanya-tanya, enggak ada bully-bully-an di sekolah, apalagi masih-masih anak SD."
"Tadi kami juga sudah tanya guru-guru semuanya," ucap Tedjo saat dikonfirmasi, Selasa.
Tedjo menyebut korban terjatuh dari lantai 4 ketika sedang bermain di antara pilar-pilar bangunan.
Tedjo juga menegaskan, siswi kelas 6 itu tak berniat bunuh diri.
"Kronologinya itu korban sedang bermain di pilar-pilar penyangga gedung."
"Korban kemudian terjatuh setelah itu," kata Tedjo saat dikonfirmasi.
Pelaksana tugas (Plt) Kepala Dinas Pendidikan DKI Jakarta Purwosusilo juga menyebutkan, berdasarkan informasi kepala sekolah dan guru, R bukan korban bullying.
"Tidak ada itu (aksi bullying). Orang anaknya (korban) habis kegiatan biasa di lapangan kemudian masuk ke kelas gitu," kata Purwosusilo. (*)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Beda dengan Polisi-Disdik DKI, Keluarga Dapat Info Siswi SD di Jaksel Di-"bully" Sebelum Tewas"