Berikut ini video warga Bandarharjo Semarang keluhkan sampah di TPS numpuk tak kunjung diambil.
TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Warga RT 4 RW 3 Kelurahan Bandarharjo Kecamatan Semarang Utara, Kota Semarang, mengeluh dengan kondisi Tempat Pembuangan Sampah (TPS) di lingkungannya yang semakin menumpuk.
Penumpukan terjadi lantaran TPS tersebut hanya memiliki satu bak truk sampah berukuran sedang. Sementara, jumlah sampah yang masuk setiap harinya begitu banyak.
Kondisi itu diperparah dengan petugas pengangkut sampah yang menurut warga, datang tak sesuai jadwal. Sehingga, jumlah sampah yang masuk dan keluar tak sebanding.
Pantauan Tribunjateng.com, satu bak truk sampah telah terisi penuh. Melihat kapasitas yang sudah penuh, warga memilih membuang sampah di sekeliling bak truk tersebut.
Alhasil, TPS berukuran 6x3 meter itu penuh sampah. Mirisnya lagi, beberapa warga justru membuang sampah di pinggir jalan dekat sungai di depan TPS.
Lokasi TPS yang berdempetan dengan rumah warga, membuat penghuni sekitar merasa tak nyaman. Bau menyengat menyeruak masuk ke rumah.
Warga sekitar TPS, Ratna Puspitaning Ayu mengatakan dirinya sudah sering mengingatkan petugas pengangkut sampah agar rutin melakukan pengecekan.
Namun, pengingat yang ia sampaikan seringkali tak diindahkan.
"Sering terlambat kadang nggak direspon. Padahal sudah bilang jangan lama-lama ngambilnya. Kadang (petugas pemungut sampah) di WA hanya iya, kadang sampai 3 - 5 hari baru diambil," keluhnya kepada Tribunjateng.com, Jumat (29/9/2023) sore.
Saban hari, ibu rumah tangga itu dibuat kesal lantaran sampah di TPS dekat rumahnya, tercecer keluar.
Menurutnya, petugas pengangkut sampah harus rutin melakukan pengecekan setiap hari agar sampah di TPS tak selalu menumpuk.
"Kalau tangkinya (sampah) penuh harusnya langsung diambil. Lah ini, tangkinya sudah diambil, terus diisi sampah yang berceceran di bawah, ya penuh lagi nanti," terangnya.
Informasi terbaru yang diperoleh Tribun Jateng dari Ratna, pagi ini petugas mengangkut sampah di TPS tersebut.
Namun menurut Ratna, keterlambatan pengambilan sampah akan terus terjadi selama diambil oleh petugas yang sama.
"Tapi nanti pasti ya kayak gitu lagi kalau drivernya masih tetep kayak gitu," ucapnya melalui pesan singkat, Sabtu (30/9/2023).
Warga lain bernama Sheping pun merasakan hal serupa. Ia terpaksa berdamai dengan bau menyengat sampah yang muncul tiap malam.
Bahkan, ia harus memasang lampu di TPS agar lalat tak masuk ke rumahnya.
"Baunya parah kalau malam, kan angin dari barat lari ke timur. Lalat sampai masuk rumah," ujarnya.
Menurutnya, banyaknya tumpukan sampah di TPS dekat rumahnya juga dipengaruhi pola masyarakat dalam membuang sampah.
Ia mengamati, beberapa warga dari luar RW 3 ikut membuang sampah di TPS tersebut.
"Harusnya TPS ini untuk satu RW. Saya kadang melihat warga luar RW yang lewat buang sampah di sini," imbuhnya.
Hal yang lebih parah terjadi saat musim penghujan tiba. Belatung berhamburan sampai masuk ke rumah Sheping.
"Kalau hujan, pagi-pagi saya sudah membuang singgat (belatung) yang masuk ke rumah," kata Sheping.
Ketua RW 3 Kelurahan Bandarharjo, Paeran mengatakan terdapat 1 TPS di wilayahnya yang digunakan untuk 8 RT.
Ia mengakui jika pengangkutan sampah di TPS dekat RT 4 cenderung lamban.
"Sebetulnya pengambilan satu minggu 2 kali, ini malah kadang-kadang satu minggu lebih baru diambil. Malah saya melihat dengan mata kepala saya sendiri orang luar RW buang di TPS kita," katanya, Sabtu (30/9/2023).
Apa yang dikeluhkan Ratna dan Shipeng, kata dia, sudah disampaikan ke Dinas Lingkungan Hidup (DLH) untuk tindakan lanjutan.
"Sudah saya peringatkan ke petugas dan sudah kami sampaikan laporan," imbuhnya.
Kepala DLH Kota Semarang, Bambang Suranggono mengatakan pihaknya segera memberi teguran kepada petugas yang dimaksud.
Ia juga bakal mengevaluasi kinerja petugas untuk kemajuan Kota Semarang menjadi lebih baik.
"Segera kita tindaklanjuti mas," ucapnya lewat pesan singkat, Sabtu (30/9/2023).