Berita Semarang

U’um Qomariyah Dosen Sastra Indonesia Unnes Teliti Sastra Anak, Lulus Doktor dengan Nilai Sempurna

Penulis: amanda rizqyana
Editor: muh radlis
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Dosen Program Studi (Prodi) Sastra Indonesia Fakultas Bahasa dan Seni (FBS) Universitas Negeri Semarang (Unnes), U’um Qomariyah berhasil lulus doktor setelah berhasil mempertahankan disertasinya dalam ujian terbuka, Jumat (20/10/2023) di Kampus Unnes Sekaran, Gunungpati, Kota Semarang.

TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Dosen Program Studi (Prodi) Sastra Indonesia Fakultas Bahasa dan Seni (FBS) Universitas Negeri Semarang (Unnes), U’um Qomariyah berhasil lulus doktor setelah berhasil mempertahankan disertasinya dalam ujian terbuka, Jumat (20/10/2023) di Kampus Unnes Sekaran, Gunungpati, Kota Semarang.

Perempuan kelahiran Rembang ini berhasil lulus dengan nilai sempurna, yaitu Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) 4,00.

Ketua Dewan Penguji yang juga Dekan Fakultas Bahasa dan Seni Unnes, Dr. Tommi Yuniawan menilai disertasi U’um sangat baik.


Dalam penelitiannya, U’um berhasil mengungkap sikap mental anak melalui karya sastra.

Penilaian yang sama juga disampaikan tim promotor yang diketuai oleh Prof. Dr. Agus Nuryatin. 


Prof. Agus menilai U’um telah menunjukkan performa akademik yang sangat baik selama kuliah dan berhak menyandang gelar doktor pendidikan bahasa, terutama sebagai ahli sastra anak.

Menurutnya, di Indonesia belum cukup banyak ilmuwan sastra yang menekuni sastra anak. Penelitian yang dilakukan U’um dinilai akan sangat bermanfaat dalam pengembangan pendidikan sastra ke depan.

“Penelitian Saudara harus terus dikembangkan sehingga memiliki signifikansi yang lebih luas bagi masyarakat,” kata Prof. Agus.

Penelitian U’um dinilai memiliki kebaruan karena menjadikan karya sastra yang ditulis anak sebagai objek kajian.


Selama ini, apa yang disebut sebagai sastra anak adalah karya sastra yang ditulis orang dewasa untuk dibaca oleh anak-anak.

Kondisi itulah yang membuat sastra anak kerap kali kurang menggambarkan perkembangan mental anak sebagai subjek kreator sastra.


'Sastra anak' yang demikian kerap berisi keinginan orang dewasa untuk menasehati anak-anak.

Karya sastra yang ditulis anak dinilai lebih otentik karena merekam dinamika mental dan intelektual anak.


Dalam karya sastra itulah, kegelisahan dan perkembangan mental anak tergambar, baik secara sadar maupun tidak sadar.

Dalam ujian terbuka, hadir sebagai penguji antara lain Prof. Suminta A Sayuti, Dr. Yusro Edy Nugroho, Widhiyanto, Ph.D., Dr. Mukh Doyin, Prof.  RM Teguh Supriyanto, dan Prof. Dr. Agus Nuryatin.

Keberhasilan U’um Qomariah meraih gelar doktor menambah jumlah doktor yang dimiliki Program Studi Sastra Indonesia Unnes.


Hal itu mengukuhkan Sastra Indonesia UNNES sebagai satu di antara prodi terbaik karena memiliki pakar sastra dan pakar linguistik yang lulus dari berbagai perguruan tinggi terkemuka.

Berita Terkini