Berita Regional

Kisah Wanita Muda Tak Sengaja Jadi Mami Muncikari, Ditarget Sehari 42 Pelanggan

Editor: muslimah
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kapolres Gresik AKBP Adhitya Panji Anom bersama jajaran, saat rilis ungkap kasus di depan Mapolres Gresik, Jawa Timur, Selasa (7/11/2023).

TRIBUNJATENG.COM - Kisah perempuan muda yang bekerja sebagai muncikari secara tak sengaja.

Dia adalah Y (21), perempuan asal Singajaya, Kabupaten Garut, Jawa Barat.

Ia menjadi muncikari dan kemudian ditangkap polisi di Kabupaten Gresik, Jawa Timur.

Terungkap cara kerjanya dan target-target yang harus dipenuhi.

Baca juga: Kata Pihak Keluarga Pasien yang Diejek dan Ditertawakan Perawat Puskesmas, Terkejut Buka Video

Baca juga: Arema FC Pinjamkan Gustavo Almeida ke Persija Jakarta: Ini Keputusan yang Berat

Y ditangkap karena menjadi muncikari prostitusi online di salah satu apartemen di Kecamatan Kebomas, Gresik.

Perempuan muda itu mengaku baru sebulan di Gresik untuk menjalankan bisnis haram tersebut.

Menurut Y, awalnya ia ditawari pekerjaan sebagai kasir oleh pria yang berinisial MM.

Karena tak ada pekerjaan, ia pun pindah dari Garut ke Gresik.

"Awalnya saya ditawarin sebagai kasir, pas saya waktu itu enggak ada kerjaan dan saya mengiyakan pekerjaan ini, lalu saya diajak ke Gresik," kata Y.

"Pas nyampe sini, ke lokasi saya juga kaget, di situ banyak perempuan di berbagai kamar dan saya diperkenalkan satu-per satu.

"Kemudian saya diajarin oleh bosnya memainkan aplikasi atau saya sebagai kasir harus seperti ini dan sebagainya," terang Y.

Y mengaku ditipu dan dijadikan sebagai "mami" atau muncikari oleh MM yang ia panggil "papi".

Y pun diminta menjadi muncikari untuk dua perempuan, SF (21) warga Indramayu dan SA (19) warga Kota Bogor, Jawa Bara

Selama menjadi muncikari, Y diberi target untuk bisa mendapatkan enam orang tamu per PSK yang ia pegang.

"Atasan meminta saya per hari, per orang (PSK) 6 tamu. Di Gresik ditargetkan per hari enam tamu," lanjut Y.

Ia juga menyebutkan, semua keuangan dipegang oleh bosnya atau MM.

Saat ini MM masuk dalam daftar pencarian orang.

"Saya satu bulan di Gresik, untuk keuangan yang tahu atasan saya," ungkapnya.

Selama menjalankan praktik prostitusi di apartemen tersebut, Y mengakui ada beberapa syarat yang diberikan oleh MM.

Salah satunya, Y dilarang untuk sembarangan keluar meninggalkan kamar apartemen.

"Pas sampai lokasi, saya tidak boleh sembarangan keluar apartemen oleh bos saya sendiri. Selama ini yang jemput tamu ke lobi itu PSK-nya," ucap Y.

Digaji Rp 3 juta jika dapat 42 pelanggan

Sementara Kapolres Gresik AKBP Adhitya Panji Anom mengatakan, hasil penyelidikan yang dilakukan oleh pihak kepolisian, para PSK yang dipekerjakan oleh MM bakal mendapat gaji Rp 3 juta sebulan, bila mendapatkan sebanyak 42 pelanggan.

Sementara untuk biaya sehari-hari dan penginapan, ditanggung oleh MM.

"Untuk shortime ditentukan sebesar Rp 600.000, namun pelanggan masih bisa menawar dari harga tersebut

"Setelah deal harga tersangka menginstruksikan kepada SF dan SA untuk menjemput pelanggan di lobi apartemen dan langsung diantar ke kamar," kata Adhitya.

Dalam kasus tersebut, Y yang berperan sebagai kasir, operator MiChat dan muncikari ditetapkan sebagai tersangka.

Kasat Reskrim Polres Gresik AKP Aldhino Prima Wirdhan mengungkapkan modus praktik prostitusi online tersebut menggunakan aplikasi.

Muncikari memiliki dua akun aplikasi dan melakukan transaksi dengan pria hidung belang dengan penawaran mulai Rp 600.000.

Kemudian setelah bersepakat, pria yang memesan PSK diarahkan menuju apartemen di Gresik.

"Setelah pria yang memesan datang ke apartemen, si muncikari atau PSK-nya akan menjemput di lantai dasar lalu menuju ke kamar.

"Kemudian transaksi sesuai kesepakatan, bisa tunai atau transfer, baru dilayani oleh PSK itu," kata Aldhino.

Dalam penggerebekan yang dilakukan, polisi mengamankan alat kontrasepsi, buku catatan kerja, uang tunai Rp 8,1 juta, buku, kunci kamar, dan telepon genggam sebagai barang bukti.

"Tersangka dijerat Pasal 296 dan atau Pasal 506 KUHP tentang dugaan menyediakan perbuatan cabul," tutur Aldhino. (Kompas.com)

Berita Terkini