Berita Internasional

Pusat Medis di Gaza yang Dibangun Mantan PM Malaysia Hancur Lebur setelah Dibom Israel

Editor: m nur huda
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pusat medis di Gaza, Dr. Siti Hasmah and Enaya Physiotherapy Centre yang dibangun mantan Perdana Menteri Malaysia Mahathir Mohamad, hancur akibat serangan bom Israel pada 7 November 2023.

TRIBUNJATENG.COM, PETALING JAYA - Pusat medis di Gaza, Dr. Siti Hasmah and Enaya Physiotherapy Centre yang dibangun mantan Perdana Menteri Malaysia Mahathir Mohamad, hancur akibat serangan bom Israel pada 7 November 2023.

Hancurnya pusat medis yang dikelola Perdana Global Peace Foundation (PGPF), sebuah organisasi yang beroperasi di bawah Mahathir Mohamad tersebut menelan banyak korban jiwa.

Adanya serangan tersebut, eks Pm Malaysia Mahathir Mohamad bersedih dan diungkapkan melalui media sosial terkait penghancuran Dr. Siti Hasmah and Enaya Physiotherapy Centre dalam serangan itu, seperti yang dilaporkan oleh The Star, Sabtu (18/11/2023.

“Secara tragis, lima keluarga Gaza yang mencari perlindungan usai rumah mereka dibom, kehilangan empat anggota keluarga dalam serangan Israel," kata Mahathir yang kini berusia 98 tahun.

"Saya berduka atas pengeboman dan penghancuran pusat kesehatan dan tempat perlindungan lainnya di Gaza sebelumnya," tulis Mahathir di Facebook pada 17 November 2023.

Dia menyebut punya ikatan pribadi dengan rumah sakit tersebut karena PGPF terlibat langsung dalam pembangunannya sejak awal.

"PGPF, bersama dengan Humanitarian Care Malaysia, Muslim Care Malaysia, Media Prima Humanitarian Fund, dan Charitable Association for Palestinian Relief, membantu membangunnya dan telah beroperasi sejak 2019.

"Lokasi di Khan Younis, di selatan Gaza, tidak menjadi bahan pertimbangan bagi rezim Zionis Israel," kata Mahathir.

“Meskipun sebelumnya mereka mengatakan mereka tidak akan menyerang selatan, ternyata itu hanya janji kosong,” sambungnya.

Pusat kesehatan tersebut secara resmi diluncurkan pada Juli 2022, untuk menghormati istri Dr. Mahathir, Dr. Siti Hasmah Mohamad Ali, yang menjadi penasihat PGPF.

Dr. Mahathir juga menyatakan pengeboman rumah sakit, tempat tinggal, dan sekarang pusat fisioterapi membuktikan Israel dengan sengaja dan dengan kesengajaan menargetkan pusat-pusat ini.

Dia menambahkan, serangan ini kini berubah menjadi operasi pembunuhan massal warga sipil Palestina dan non-kombatan.

"Ini bukan perang antara militer, melainkan genosida oleh militer Israel untuk membersihkan Gaza dari penduduk Palestina," kata Mahathir.

"Satu-satunya yang bisa kita lakukan adalah protes dan berdoa agar warga Palestina terhindar dari kekejaman Israel," katanya.

Dr. Mahathir juga menyesalkan sekutu Israel, terutama Amerika Serikat dan Inggris, terus membenarkan dan mendukung kebiadaban Israel.

 

(Kompastv)

Berita Terkini