TRIBUNJATENG.COM - Gencatan senjata antara Hamas dan Israel diperpanjang selama dua hari 48 jam ke depan.
Kementerian Luar Negeri Qatar yang memediasi adanya kesepakatan tersebut telah mengumumkan adanya perpanjangan gencatan senjata Israel dan Hamas tersebut.
Sebelumnya, gencatan senjata selama 4 hari, diberlakukan mulai Jumat (24/11/2023) lalu, hingga Senin (27/11/2023) tengah malam.
Baca juga: Hamas Lepas 11 Sandera dan Israel Bebaskan 33 Tahanan di Hari Keempat Gencatan Senjata
Baca juga: Israel Siap Berperang lagi setelah Masa Gencatan Senjata Berakhir
Selama gencatan senjata tersebut, kedua pihak melakukan pertukaran tawanan, serta diberlakukannya pengiriman bantuan untuk kemanusiaan.
Demikian sebagaimana dijelaskan juru bicara Kementerian Luar Negeri Majid al-Ansari, melalui unggahan resminya di X.
Tak lama kemudian, Hamas mengeluarkan pernyataan yang membenarkan bahwa gencatan senjata telah diperpanjang.
Mereka pun memuji Qatar dan Mesir atas mediasi tersebut.
Sementara itu, Israel belum mengomentari perpanjangan tersebut.
Namun, seorang pejabat Gedung Putih mengatakan kepada AJ bahwa Yerusalem Barat pun telah menyetujui perpanjangan gencatan senjata.
Menurut Aljazeera, perpanjangan gencatan senjata ini disetujui sebagai imbalan atas pembebasan 20 warga Israel lainnya yang disandera oleh Hamas sejak 7 Oktober.
Qatar juga mengumumkan akan mengirim lima pesawat kargo lagi, yang membawa sekitar 156 ton bantuan kemanusiaan untuk Gaza.
Untuk diketahui, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menyatakan perang terhadap Hamas setelah serangan mendadak yang merenggut nyawa sekitar 1.200 warga Israel dan mengakibatkan sekitar 240 orang dibawa ke Gaza sebagai tawanan.
Pasukan Pertahanan Israel kemudian membombardir Gaza selama berminggu-minggu, sebelum akhirnya mengirim pasukan darat ke daerah kantong tersebut.
Lebih dari 16.000 warga Palestina telah terbunuh selama konflik tersebut. (*/RT/Aljazeera)
Artikel ini telah tayang di TribunJogja.com dengan judul Gencatan Senjata di Gaza Diperpanjang Dua Hari ke Depan