Warga Aceh Tolak Kedatangan Pengungsi Rohingya, Pemerintah Pertimbangkan Langkah Selanjutnya

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pengungsi Rohingya yang baru tiba beristirahat di pantai setelah masyarakat setempat memutuskan untuk mengizinkan mereka sementara mendarat untuk mendapatkan air dan makanan di Ulee Madon, provinsi Aceh, Indonesia, pada 16 November 2023. Sekitar 250 pengungsi Rohingya mencapai Indonesia bagian barat dengan perahu kayu yang penuh sesak pada 16 November 2023, sehingga jumlah pengungsi yang dilaporkan oleh pejabat setempat tiba pada minggu ini menjadi hampir 600 orang. amanda jufrian / AFP

TRIBUNJATENG.COM - Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD mengungkapkan bahwa jumlah pengungsi Rohingya di Indonesia per hari ini mencapai 1.487 orang pada Senin (4/12/2023).

Menurut Mahfud, Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah memberikan perintah untuk menangani isu pengungsi Rohingya ini, dan sebagai respons, Mahfud telah menyurati bawahan untuk segera membahas permasalahan tersebut.

"Sudah ada 1.487 orang per hari ini, dan diperkirakan masih akan bertambah di beberapa tempat," ungkap Mahfud di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Senin (4/12/2023).

Baca juga: Penyebab Banyaknya Pengungsi Rohingya Ingin Ke Indonesia hanya Naik Perahu Reyot

Mahfud menjelaskan bahwa penduduk di daerah pantai timur Pulau Sumatra telah menolak kehadiran pengungsi Rohingya karena jumlah mereka terus meningkat.

Terlebih lagi, negara-negara lain juga telah menutup pintu bagi pengungsi Rohingya.

"Semuanya berlari ke Indonesia, semakin bertambah, semakin bertambah. Kita sudah memberikan makanan, memberikan tempat. Sekarang orang Aceh, orang Riau, Medan, tidak ada tempat, tidak ada biaya," ujarnya.

Selanjutnya, Mahfud menjelaskan bahwa Indonesia sebenarnya belum menandatangani konvensi PBB terkait pengungsi, yang berarti pemerintah dapat menutup pintu bagi pengungsi etnis minoritas dari Myanmar.

Meskipun begitu, pemerintah masih mempertimbangkan banyak hal, bukan hanya aspek legalitas hukum.

Kemenko Polhukam akan merapatkan nasib para pengungsi Rohingya pada Selasa (5/12/2023) mendatang.

"Kita bisa menolak mentah-mentah, tapi kita memiliki kemanusiaan. Orang mati di tengah laut, jika mereka pergi ke sana ditolak, jika mereka datang ke sini ditolak. Jadi, saya akan koordinasi besok," kata Mahfud.

Berita Terkini