TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Saatnya Stadion Jatidiri Semarang menjadi venue ajang level internasional.
Penegasan ini disampaikan Ketua Umum Asprov PSSI Jawa Tengah, Yoyok Sukawi.
Sebagai awalan, Yoyok pun berharap Stadion Jatidiri Semarang ini bisa menjadi venue untuk Piala AFF U-16 dan U-19 yang direncanakan bakal digelar di Indonesia pada pertengahan 2024.
Menurutnya, Stadion Jatidiri Semarang sudah sangat layak, selain Stadion Manahan Surakarta yang telah sukses menjadi venue Piala Dunia U-17 2023.
Baca juga: dr Richard Lee Bayar Rp 20 Juta Medali Piala AFF 2010 Kurnia Meiga, Siapa Berani Tebus Lebih Mahal?
Baca juga: Setelah Taklukkan Turkmenistan, Shin Tae-yong Optimis Timnas Indonesia Juara Piala AFF
Semarang membidik tuan rumah Piala AFF U-16 dan Piala AFF U-19 2024.
Keinginan ini disampaikan Ketua Umum Asprov PSSI Jawa Tengah, Yoyok Sukawi.
Jika terpilih, Stadion Jatidiri Semarang akan menjadi venue Piala AFF U-16 dan U-19 2024.
Berdasarkan rencana, Piala AFF U-16 dan U-19 2024 digelar pada pertengahan 2024.
“Saatnya Semarang jadi tuan rumah ajang internasional," kata Yoyok Sukawi seperti dilansir dari Tribunjateng.com, Selasa (5/12/2023)
"Semarang siap menjadi tuan rumah Piala AFF U-19 atau U-16 2024 jika PSSI memilihnya," sambung Yoyok Sukawi.
Menurut Yoyok Sukawi, Stadion Jatidiri Semarang sudah seharusnya menggelar event internasional.
Pada awal 2024, Stadion Jatidiri Semarang, termasuk dalam daftar venue yang akan direnovasi Kementerian PUPR.
Namun, perbaikan Stadion Jatidiri Semarang ini sifatnya minor.
“Yang dibenahi yang ringan, misal toilet dirasa kurang banyak, lalu kursi penonton diganti dari besi jadi plastik," tutur CEO PSIS Semarang tersebut.
"Sumur kami debitnya juga terlalu kecil, nanti akan dibenahi sama PUPR."
"Jadi renovasi ini bersifat parsial," ujar Yoyok Sukawi.
Di satu sisi, Yoyok Sukawi mengapresiasi pelaksanaan Piala Dunia U-17 2023 yang berjalan sukses.
Stadion Manahan Surakarta, mewakili provinsi Jawa Tengah dalam menggelar laga Piala Dunia U-17 2023.
Pada partai puncak Piala Dunia U-17 2023 yang digelar di Stadion Manahan Surakarta, Sabtu (2/12/2023), Jerman keluar sebagai juara seusai menaklukkan Perancis melalui drama adu penalti dengan skor 4-3.
Sebelumnya, laga antara Jerman Vs Perancis berakhir sama kuat 2-2 hingga waktu normal.
Jalannya pertandingan, Jerman membuka keunggulan 1-0 melalui Paris Brunner pada menit ke-29.
Memasuki menit ke-51, gol kedua Jerman diciptakan Noah Darvich.
Perancis memperkecil ketertinggalan 2-1 lewat Saimon Bouabre pada menit ke-53.
Perancis harus bermain dengan sepuluh pemain pada menit ke-69 usai Winners Osawe diganjar kartu merah.
Gol penyama kedudukan 2-2 Prancis dicetak Matias Amougo saat laga memasuki menit ke-86.
“Dari sisi ekonomi memang memang luar biasa, hotel di Surakarta penuh terus," kata mantan Anggota Komite Eksekutif (Exco) PSSI itu.
"Tentu juga berdampak positif bagi UMKM setempat."
"Jadi Piala Dunia U-17 ini sukses besar," kata Yoyok Sukawi.
Baca juga: Doa Yoyok Sukawi Usai Keputusan Persebaya Vs PSIS Ditunda: Semoga Tak Ganggu Jadwal Libur Pemain
Baca juga: Update Kondisi Bos PSIS Semarang Usai Kericuhan Suporter, Yoyok Sukawi Sebut Dapat 8 Jahitan
Dia menambahkan, Piala Dunia U-17 sangat bermakna untuk pembinaan para pemain usia dini.
Sebab, para pemain yang tergabung dalam berbagai sekolah sepak bola (SSB) di wilayahnya masing-masing, diajak untuk menyaksikan laga secara langsung di dalam stadion.
Selain Stadion Manahan Surakarta, terdapat tiga venue lainnya yang menggelar Piala Dunia U-17 2023.
Yakni Stadion Gelora Bung Tomo (GBT) Surabaya, Jawa Timur, Stadion Si Jalak Harupat, Soreang, Kabupaten Bandung Jawa Barat, dan Jakarta International Stadium (JIS).
“Efek pembinaan pasti baik banget, apalagi PSSI mengundang SSB di Jateng."
"Adik-adik ini bisa melihat secara langsung pemain internasional," ucap Yoyok Sukawi.
"Itu jadi bagian dari program pendidikan dan pembinaan untuk pemain usia dini," kata Yoyok Sukawi.
Bagi Yoyok Sukawi, banyak pelajaran yang bisa dipetik dari sejumlah pertandingan antar timnas negara.
Salah satunya, laga semifinal antara Perancis vs Mali.
Perancis sukses memetik kemenangan 2-1 atas Mali seusai memanfaatkan keunggulan jumlah pemain.
Sejak menit ke-55, Mali harus bermain dengan sepuluh seusai Souleymane Sanogo diganjar kartu merah lantaran melakukan tekel horor ke bagian betis Aymen Sadi.
"Banyak kejadian yang bisa dilihat dan dijadikan pelajaran bagi adik-adik di SSB," ucap Yoyok Sukawi.
"Contohnya Mali yang bermain bagus tapi ada yang emosional dan terkena kartu merah."
"Akhirnya bermain dengan 10 pemain dan kalah, tidak lolos final," ujarnya. (*)
Artikel ini telah tayang sebelumnya di BolaSport.com berjudul Semarang Bidik Tuan Rumah Piala AFF U-16 dan U-19 2024, Stadion Jatidiri Jadi Pilihan
Baca juga: Radja Nainggolan Tampil Perdana Lawan PSM Makassar, Pasukan Bhayangkara Sudah di Pare-pare
Baca juga: Mengenal Program Wisata Edukasi Folktarium Muria di Kampung Budaya Piji Wetan Kudus
Baca juga: Pemkab Jepara Optimisi Partisipasi Masyarakat pada Pemilu 2024 Melebihi Target Nasional
Baca juga: Pria Korea Ucapkan Syahadat, Ternyata Calon Menantu Presenter Kenamaan Indonesia