TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Si raja buah ternyata tumbuh subur di kawasan lereng Pegunungan Kendeng Jateng.
Hal itu membuat lahan petani di lereng Pegunungan Kendeng, Kabupaten Blora, jadi surganya durian.
Bahkan ketika fenomena El Nino melanda dan mengakibatkan petani gagal panen, pohon durian di lereng Pegunungan Kendeng tetap produktif.
Menurut Kepala Dinas Pangan Pertanian Peternakan dan Perikanan Blora, Ngaliman, fenomena alam tersebut tak menjadi masalah.
"Durian di Lerang Pegunungan Kendeng tetap tumbuh bagus, meski buahnya agak kecil. Tapi musim kemarau panjang tidak jadi masalah," paparnya, Rabu (13/12/2023).
Ia berujar tak hanya durian lokal, petani di lereng Pegunungan Kendeng Blora, juga sempat panen durian Musang King.
"Untuk durian ada Musang King dan juga durian okal," ujar Ngaliman.
Dikatakannya kandungan kapur di lereng Pegunungan Kendeng membuat rasa durian yang dihasilkan lebih legit.
Selain durian, petani di kawasan tersebut kini mulai menanam buah-buahan lain seperti rambutan, jambu kristal, kelengkeng dan alpukat.
Dengan rasa yang lebih legit, buah-buahan hasil panen petani lereng Pegunungan Kendeng ramai diburu para pedagang.
"Pada datang bakulnya. Kemudian nanti ada tawaran-menawar di situ," lanjut Ngaliman.
Pria 53 tahun tersebut mengatakan akan ada klaster lahan untuk buah-buahan di wilayah Pegunungan Kendeng.
Hal itu dilakukan guna memudahkan pembeli menjangkau hasil panen para petani di lereng Pegunungan Kendeng.
"Kami buat kawasan, durian semua durian. kemudian, ada kelengkeng ya kelengkeng semua, jambu ya jambu semua, jadi satu lokasi. Supaya pemasaran lebih bagus karena ada pedagang mau membeli produk di sana bisa panen truk satu angkatan, enggak dari sana dan sini," imbuhnya.