TRIBUNJATENG.COM- Dua penumpang tewas dan puluhan lainnya mengalami luka seiring kecelakaan antara bus wisata Restu Panda dengan truk tronton pengangkut tiang pancang terjadi di tol Ngawi-Solo di kilometer 567 B, Rabu (3/1/2024).
Korban luka dilarikan ke RS At Tin Husada dan RS Widodo Ngawi untuk mendapat perawatan intensif.
Bus wisata Restu Panda yang yang dikemudikan oleh Muhammad Basri (48), warga Desa Kedawung Kulon, Grati, Pasuruan mengangkut rombongan guru SMP Charis National Academy Kabupaten Malang.
Bus tersebut menabrak truk tronton saat melintas di tol Ngawi-Solo, turut wilayah tepatnya di Desa Bangunrejo Kidul, Kecamatan Kedunggalar, Kabupaten Ngawi, Jawa Timur, Rabu (3/1/2024).
Baca juga: Kronologi Kecelakaan di Tol Pemalang-Batang Bus vs Truk yang Tewaskan 2 Orang
Baca juga: Kecelakaan Maut di Banyumas: Adu Banteng Mikro Bus Vs Truk Tronton, 1 Tewas
Baca juga: Kecelakaan Bus Tabrak Truk Ekspedisi di Jalan Tol Dini Hari, 1 Tewas dan 8 Luka-Luka
Kasat Lantas Polres Ngawi, AKP M Sapari mengatakan, kecelakaan berawal dari bus pariwisata hendak mendahului truk tronton yang dikemudikan Suwignyo, warga Desa Ngrame, Kecamatan Pungging, Kabupaten Mojokerto.
Namun karena mengambil haluan terlalu ke kiri sehingga menabrak bagian belakang truk.
"Kejadiannya Rabu dini hari, pukul 04:00 WIB. Yang terlibat laka bus Restu Panda mengangkut 36 penumpang. Sesampainya di TKP, sopir bus hendak mendahului truk tronton, namun sopir bus terlalu mengambil haluan ke kiri sehingga menabrak bagian belakang truk tronton,” ujarnya melalui pesan singkat Rabu (3/1/2024).
Akibat kecelakaan tersebut dua penumpang dilaporkan tewas. Selain itu bus juga mengalami kerusakan parah pada bagian samping kiri.
Sementara sejumlah tiang pancang yang diangkut truk beserakan ke jalan tol.
“Untuk korban meninggal dunia ada 2. Sementara 20 penumpang luka-luka. Semua korban saat ini sudah dievakuasi ke rumah sakit,” imbuhnya.
Kedua kendaraan yang terlibat kecelakaan tersebut saat ini telah dievakuasi ke Pos Polisi terdekat.
Penumpang yang mengalami luka-luka menjalani perawatan di RS At Tin Husada dan RS Widodo Ngawi.
Namun ada sebagian memilih pulang.
“Hingga Rabu sore sebagian penumpang yang luka-luka memilih pulang. Sebagian lagi masih menunggu hasil pemeriksaan mereka,” ujar Sapari.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com