TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG- Final Liga 3 Jawa Tengah yang mempertemukan antara Persip Pekalongan menghadapi Persibangga Purbalingga akan tersaji di Stadion Jatidiri Semarang, Sabtu (13/1/2024) sore besok.

Dalam laga puncak ini, baik Persip maupun Persibangga sama-sama optimis bisa meraih gelar juara.

Persip yang berstatus juara bertahan bertekad ingin merebut gelar juara tahun ini sebelum fokus di putaran nasional nantinya.

Pelatih Persip Pekalongan Gatot Barnowo mengatakan dengan status telah dipastikan lolos ke putaran nasional menegaskan tak ingin mengecewakan warga Pekalongan.

"Kami memang sudah lolos nasional. Tapi laga final ini penting bagi kami. Tahun lalu meskipun kami juara tetapi main tanpa penonton. Sekarang ada penonton dan suporter kami tak mau mengecewakan mereka dan kami mau mengangkat semangat sepakbola di Pekalongan," ungkapnya dalam jumpa pers, Jumat (12/1).

Baca juga: Tiket Final Liga 3 Jateng di Stadion Jatidiri dibanderol harga mulai 50 ribu rupiah

Tahun ini, meski tak menyandang gelar juara sebetulnya Persip telah otomatis lolos ke putaran nasional karena berbekal status juara di edisi Liga 3 sebelumnya.

Tahun lalu Liga 3 putaran nasional batal digelar sehingga Persip tetap masih berhak mendapat jatah lolos jika putaran nasional kembali digelar.

"Tahun ini di zona Jawa Tengah sebetulnya ajang pemanasan sebelum main di putaran nasional, namun ternyata kami bisa melaju sampai ke titik ini. Tentu kami ingin tuntaskan dengan gelar juara," kata Gatot.

"Sekali lagi kami tidak mau santai meskipun sudah lolos. Ini pertandingan penting," katanya.

Sedangkan untuk gambaran tim Persibangga, Gatot mengaku belum kenal banyak.

Namun menurutnya, Persibangga punya skuad yang baik karena terbukti bisa mengalahkan banyak tim unggulan dan bisa sampai final.

Soal strategi, Gatot menegaskan akan tampil all out dengan menerapkan permainan ofensif.

Sementara itu pelatih Persibangga Purbalingga Agus Riyanto menyebut, keberhasilan melaju ke partai final sebetulnya diluar dugaan.

"Tim kami di luar dugaan. Awalnya banyak diremehkan. Persiapan juga mepet. Tapi saya selalu pesan bukan seberapa lama tim terbentuk tetapi bagaimana Anda bekerja di lapangan," ucapnya.

Ia berharap pemainnya bisa memaksimalkan kesempatan bermain di Stadion Jatidiri. Menurut dia, tidak semua pemain sepakbola dapat merasakan bermain di stadion berkapasitas 25 ribu penonton tersebut.

"Di Purbalingga kami tidak punya lapangan seperti ini. Maka kami harus memanfaatkan kesempatan ini untuk memberi persembahan yang terbaik," katanya.