TRIBUNJATENG.COM, DEMAK -- Banjir bandang yang menerjang Demak menyisakan cerita bagi para sopir truk lintas Provinsi. Malam itu, dua hari pasca jebolnya tanggul Sungai Wulan di Desa Ketanjung pada Kamis (8/2) pagi, lalu lintas Pantura Demak lumpuh total.
Bagaimana kisahnya?
Berbagai kendaraan bertuliskan TNI, Polisi, ambulans, dan BPBD menyalakan sirine, hilir mudik menyisir Pantura Demak-Kudus di kilometer 44 menuju arah Semarang.
Pemandangan yang sama terjadi di perbatasan antara Kota Wali dan Kota Kretek, tepatnya di jembatan Tanggulangin, Kecamatan Karanganyar arah Kudus-Demak maupun sebaliknya.
Genangan air membanjiri Pantura Demak kurang lebih 4 km dari Desa Cangkring hingga jembatan Tanggulangin, Kecamatan Karanganyar. Tingginya debit air di Pantura Demak menyebabkan puluhan truk terjebak banjir dengan kedalaman mencapai 1,5 meter.
Sekitar 150 meter dari jembatan Tanggulangin, puluhan truk bermuatan berat mandek, berjejer mulai dari traffic light perempatan Kencing mengular sepanjang jalur Lingkar Kudus arah Pati.
Para sopir terlihat duduk lesu di aspal. Tatapan kosong mereka seolah meratapi nasib untuk melewati malam kedua di Jalur Lingkar Kudus. Salah satunya Pranoto (38).
Dari kejauhan dia nampak menyeruput kopi bungkusan plastik yang dipegang dengan tangan kiri, sedangkan jari telunjuk dan jari tengah mengapit rokok yang sudah dinyalakan. Dia membawa truk yang mengangkut gypsum dari Surabaya untuk dikirim ke wilayah Serang, Banten.
Pranoto mengaku hanya bisa pasrah menunggu kepastian dari kantor bagaimana nasib mereka. Pasalnya apabila melanjutkan perjalanan dan mengambil alternatif jalan Jepara, uang transportasi di jalan tidak mencukupi.
Untuk saat ini, ia mengaku sudah berkomunikasi dengan perusahaan yang memperkerjakannya, namun belum ada keputusan.
"Nunggu sampai air surut, tapi kalau ada belas kasih dari kantor ya belok jalan lewat Jepara," ujarnya ditemui di perempatan Keling, Kecamatan Jati, Kudus, Jumat (9/2/2024) malam.
"Belum ada instruksi, nanti kalau ada keputusan tambahan solar ya lewat Jepara," imbuhnya.
Kendati demikian, ia mengaku bersyukur, sebab selama tertahan di Kabupaten Kudus, ia banyak mendapat kiriman makanan dari warga. "Alhamdulillah dapat kiriman terus dari warga," katanya.
Sopir lain, Rudi (46) mengaku masih satu perusahaan dengan Pranoto dengan tujuan Banten. "Muat gypsum, mulai kemarin jam dua siang (di sini)," ucapnya.
Kepada Kompas.com, ia berkeluh sampai saat ini belum ada kepastian dari perusahaan, untuk melanjutkan perjalanan dengan biaya tambahan atau putar balik ke Surabaya. "Ya kalau memang jelas, putar balik aja kita, daripada gini bingung," katanya.
Sementara, sopir yang mengaku bernama Moncum, menilai perusahaan yang memperkerjakannya kurang bertanggungjawab lantaran belum memberi kepastian. "Barangnya tidak laku jual, tidak tanggung jawab," ucapnya.
Lelaki yang mengaku dari Jawa Timur ini enggan menyebutkan truk yang dikemudikannya memuat apa. Namun ia hanya mengaku ke arah Jakarta.
"Muat biasa kaya yang lain, (mau ke) sana Jakarta," tandasnya.
Pantauan di lokasi pada Senin (12/2) siang, jalur Lingkar Kudus terlihat kosong. Padahal saat hari kedua banjir Demak puluhan truk parkir mengular dari perempatan Kencing, Kecamatan Jati.
Pada pukul 11.00 WIB, lokasi banjir dimulai dari Desa Cangkring, memanjang hingga jembatan Tanggulangin Kecamatan Karanganyar.
Kasatlantas Polres Demak, AKP Lingga Ramadhani mengatakan, banjir terparah dimulai dari kilometer (Km) 44 Pantura Demak - Kudus dengan ketinggian air mencapai 1,5 meter.
"Masih 50 sampai 150 sentimeter, surut kadang naik turun jalan. Pantura Demak - Kudus Km 44 sampai 46, ada sekitar 3,5 Km lebih," katanya kepada Kompas.com, melalui sambungan telepon, Senin (12/2). (nur Zaedi/kompas.com)
Baca juga: Video Polres Tegal Gelar Apel Pergeseran Pasukan Pengamanan Tahap Pemungutan Suara Pemilu 2024
Baca juga: Inilah Sosok Ahmad Zaki Pak Guru SMK Berangkatkan Siswa Umroh, Kenang-kenangan Sebelum Pensiun
Baca juga: INILAH Tampang Pendaki Cabul di Basecamp Selo Boyolali, Tinggalkan HP Mode Rekam di Kamar Mandi
Baca juga: Membanggakan! Marselino Ferdinan Masuk Future Stars Alias Bintang Masa Depan Asia Versi AFC