TRIBUNJATENG.COM, JAKARTA - Wakil Ketua Dewan Pengarah Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran, sekaligus Ketua Umum PAN, Zulkifli Hasan (Zulhas) meyakini Prabowo-Gibran akan memenangkan pemilu 2024 satu putaran.
"Kan sekarang sudah ketahuan hasilnya (quick count-Red). Iya kan? Tadi kan diperkirakan malam, sekarang (Rabu sore-Red) sudah 60 persen, 50 persen (data masuk-Red), sebentar lagi sudah 90 persen masuk. Berarti kan sudah ketahuan. Nah kalau malam, buat apa lagi? Kan sudah selesai," paparnya, saat ditemui di rumah Prabowo, Jalan Kertanegara, Jakarta Selatan, Rabu (14/2).
Zulhas pun meminta awak media melihat wajahnya yang bercahaya. Menurutnya, dirinya sudah menanti selama 15 tahun untuk melihat capres yang diusung partainya memenangkan pilpres.
"Alhamdulillah hari ini rakyat, saya kira walaupun tidak mendahului, insyaAllah memberikan kepercayaan kepada Pak Prabowo-Gibran. Kalau lihat quick count-nya kan 60 persen suara masuk rata-rata berkisaran 59-60 persen. Saya kira Pak Prabowo akan menang di antara 57 lah paling-paling. Paling kurang ya," ucapnya.
Senada, Ketua Umum Partai Golkar, Airlangga Hartarto optimistis paslon nomor urut 2, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka akan memenangkan pilpres 2024 dalam satu putaran.
Ia meminta agar masyarakat nantinya bisa memantau langsung hasil penghitungan suara dalam Pemilu yang digelar pada Rabu (14/2). "InsyaAllah (optimistis menang satu putaran-Red), kita tunggu hari ini (kemarin-Red)," katanya, setelah nyoblos di TPS 05, Melawai, Jakarta Selatan, Rabu (14/2).
Keoptimisan Airlangga berdasarkan dengan hasil-hasil survei yang dilakukan sebelum hari pencoblosan. Namun, ia tak mau jumawa atas hal tersebut, dan memilih untuk menunggu hasil resmi terkait penghitungan suara tersebut.
"Dari berbagai survei sebelum pemilu sekali putaran itu kelihatan, tetapi sekali lagi bahwa suara itu ditentukan di kotak pemilu, jadi kita tunggu saja hasil pemilu, dan juga karena pemilu ini kan ada pilpres, ada pileg, ada pemilihan DPD, jadi diharapkan juga masyarakat menunggu hasil resmi," ungkapnya.
"Jadi artinya hasil resmi yang menentukan keputusan daripada hasil pemilu, jadi sabar-sabarlah masyarakat," sambungnya.
Adapun, Sekretaris TKN Prabowo-Gibran, Nusron Wahid menyatakan, setelah menang pilpres 2024 nanti, Prabowo-Gibran harus membayar utang kepada rakyat.
"Kalau ditanya apa setelah menang ini, yang dilakukan oleh Pak Prabowo dan Mas Gibran, sekaligus tim kampanyenya, bayar utang. Bayar utang itu kepada rakyat," katanya, di Istora Senayan, Jakarta, Rabu (14/2).
Menurut dia, Prabowo-Gibran berutang budi kepada rakyat karena telah menitipkan suara mereka lewat pemilu 2024 yang diselenggarakan pada Rabu (14/2).
"Jadi, kami semua hari ini itu berutang budi kepada rakyat karena rakyat telah menitipkan suaranya. Di atas kekuasaan apapun di negara demokrasi, kekuasaan paling tinggi itu adalah suara rakyat," tandasnya.
Nusron lantas menyinggung nama pendakwah Miftah Maulana Habiburrahman atau Gus Miftah yang bertugas merumuskan bentuk bayaran apa yang harus dibayarkan kepada rakyat.
"Sekarang tugasnya Gus Miftah itu adalah merumuskan, apa bentuk bayaran atau cicilan utang yang harus dibayar oleh Prabowo dan Gibran serta tim suksesnya ini kepada rakyat," ungkapnya.
Ia menyebut, Prabowo juga sudah berjanji akan memastikan tidak ada orang susah dan kelaparan di Indonesia ini. "Yang jelas, Pak Prabowo sudah berjanji ingin memastikan, tidak boleh ada orang susah dan kelaparan di Indonesia," bebernya.
"Jadi, bagi tim, setelah ini adalah merumuskan tentang konsep bayaran utang secara sektoral kepada rakyat, yang itu nanti harus diimplementasikan kepada Pak Prabowo dan Mas Gibran 5 tahun mendatang," sambungnya. (Kompas.com/Adhyasta Dirgantara/Tribunnews/Abdi Ryanda Shakti//Rifqah)