TRIBUNJATENG.COM - Ketua Panitia Pengawas Pemilihan Kecamatan (Panwascam) Bua Ponrang, Kabupaten Luwu, Sulawesi Selatan, Anjas Asmara, mengalami ancaman setelah menolak menandatangani salinan rekapitulasi perolehan suara di tingkat kecamatan.

Keputusan Anjas Asmara ini disebabkan oleh pergeseran suara caleg Golkar yang dialihkan ke caleg Nasdem, yang diduga terjadi di TPS 07 Desa Buntu Batu.

Berdasarkan penulusuran Tribunluwu.com, suara caleg Nasdem, Andi Firdaus Syair, pada hasil rekapitulasi TPS 07 Desa Buntu Batu awalnya berjumlah 8 suara, namun kemudian berubah menjadi 38 suara.

Anjas Asmara menyatakan komplain terhadap pergeseran suara ini, yang diduga dilakukan oleh Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) Bua Ponrang.

"Jadi ada pergeseran suara, dari suara caleg Golkar kabupaten ke suara caleg Nasdem," ungkap Anjas Asmara pada Minggu (25/2/2024).

"Itu yang saya komplain, kemudian itu menjadi kerebutan salah satu massa, mungkin itu yang menyebabkan keributan," tambahnya.

Akibat protes Anjas Asmara terkait pergeseran suara, dia mengalami ancaman dan pengrusakan terhadap sepeda motor miliknya pada Sabtu (25/2/2024) sekitar pukul 03.00 dini hari.

Merasa terancam, Anjas Asmara berlindung di Kantor Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Luwu.

"Karena malam saat kejadian, ada ancaman dari massa, katanya saya mau diculik.

Saya selama ini berlindung ke kantor Bawaslu Luwu," akunya.

Pada Minggu (25/2/2024), Anjas Asmara telah melaporkan kasus penrusakan sepeda motor miliknya ke Mapolres Luwu.

Anjas melampirkan foto-foto sepeda motornya yang rusak parah.

"Yang rusak itu batok depan, dua ban depan belakang, dengan bagian jok yang robek," tuturnya.

Artikel ini telah tayang di Tribun-Timur.com dengan judul Detik-detik Ketua Panwascam Bua Ponrang Anjas Asmara Jadi Sasaran Teror OTK