Berita Viral

Korban Letusan Gunung Berapi di Negara Ini Dapat Ganti Rugi Rp 95 Miliar 

Editor: muslimah
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi

TRIBUNJATENG.COM - Pengadilan Distrik Auckland, Selandia Baru ,Jumat (1/3/2024), memutuskan kompensasi atau ganti rugi total sebesar 10 juta dollar Selandia Baru (sekitar Rp 95 miliar) pada korban letusan Gunung Whakaari atau White Island .

Total ada 47 korban dimana 22 orang meninggal dan 27 lainnya luka-luka.

Peristiwa meletusnya Gunung Berapi itu terjadi tahun 2019 .

Baca juga: Profil Hendrar Prihadi, Raih 3 Besar Poin Tertinggi Survei Elektabilitas Calon Gubernur Jateng 2024

"Cincinnya Bagus" Kata Penipu Spesialis Manula di Semarang dan 4 Cincin Berlian Pindah ke Tangannya

Jumlah kompensasi tersebut harus dibayarkan oleh lima perusahaan yang mengangkut 47 turis ke pulau vulkanik itu pada bulan Desember 2019 atau pada hari ketika gunung berapi  meletus.

Banyak dari 25 orang yang selamat mengalami luka bakar yang parah.

Selain membayar ganti rugi, pemilik pulau, Whakaari Management Limited, bersama dengan White Island Tours dan perusahaan helikopter Volcanic Air Safaris, yang menyelenggarakan perjalanan wisata ke gunung berapi tersebut, juga didenda.

Di Pengadilan Distrik Auckland, Hakim Evangelos Thomas, mengatakan bahwa total ganti rugi tersebut tidak lebih dari sekadar pengakuan atas penderitaan yang dialami para korban.

Ia mengatakan, para korban mengalami trauma secara fisik, mental dan emosional akibat bencana tersebut, serta banyak yang masih memiliki bekas luka fisik.

 "Kisah-kisah Anda sungguh memilukan dan menginspirasi, merupakan suatu kehormatan yang merendahkan hati untuk mendengarkannya," kata Thomas kepada para korban di pengadilan.

Dia menjelaskan, jumlah reparasi yang tepat akan disesuaikan dalam beberapa kasus, terutama dalam kasus-kasus di mana para korban kehilangan orang tua.

Menurut Thoman, kelima perusahaan yang dijatuhi hukuman tersebut telah gagal dalam menjalankan tugas mereka untuk menilai dan memitigasi risiko.

"Kegagalan tersebut membuat orang lain terekspos pada risiko cedera serius dan kematian," tambahnya. ( Kompas.com )

Berita Terkini