TRIBUNJATENG.COM, PEKALONGAN - Memasuki sepekan Bulan Ramadan 1445 H, aktivitas di Terminal Tipe A Kota Pekalongan masih terlihat sepi. Loket penjualan tiket Perusahaan Otobus (PO) di Terminal Pekalongan juga masih tampak lenggang.

Kondisi tersebut di benarkan salah satu Pengurus PO Laju Prima, Susanto, dimana menurutnya aktivitas penumpang di Terminal Tipe A Kota Pekalongan tersebut masih sepi sepekan puasa ini.

Untuk menyambut lonjakan pemudik, ia sudah mempersiapkan armada dan loket pemesanan Tiket baik secara langsung beli di tempat (offline) ataupun 
online.

"Untuk kondisi kelaikan armada dan kelengkapannya sudah sesuai aturan, tiga armada juga disiapkan setiap hari untuk penumpang dari Jakarta ke Pekalongan," ungkap Susanto.

Hal senada diungkapkan Kepala Terminal Tipe A Pekalongan, Senewan mengatakan, bahwa pihaknya sudah siap menyambut arus mudik Lebaran tahun 2024.

“Persiapan Terminal Tipe A Pekalongan dalam menghadapi arus mudik sudah mulai dipersiapkan. Kami sudah melakukan Ram Cek pada Tanggal 19 Februari 2024 dan 14 Maret 2024 kemaren," tuturnya pada Tribun Jateng, Rabu (20/3/2024).

Ditambahkan Senewan, adapun persiapan dilakukan dengan memastikan kesiapan bus atau kendaraan angkutan mudik agar laik jalan maupun kondisi kesehatan para sopir.

“Koordinasi dengan Dishub Kota Pekalongan berkenaan dengan pengecekan kelayakan kendaraan. Hal ini demi menjaga keselamatan pemudik ketika menggunakan angkutan umum lebaran 2024,” jelasnya.

Senewan mengakui, sepekan puasa ini belum ada tanda-tanda lonjakan pemudik di Terminal Tipe A Pekalongan. Ia memperkirakan arus mudik baru akan terlihat pada 4 April 2024 atau H-7 lebaran.

"Untuk saat ini, tinggal menunggu arahan dari Kementerian Perhubungan (Kemenhub) terkait aturan mudik Lebaran Tahun 2024," pungkasnya.(Peh)

Baca juga: Jelang Lebaran, DPUPR Blora Perbaiki 10 Ruas Jalan Rusak di Kabupaten Blora, Target H-7 Rampung

Baca juga: Chord Kunci Gitar Bersenja Gurau Raim Laode

Baca juga: Puisi Isyarat Kuntowijoyo

Baca juga: Dongeng Anak Sebelum Tidur, Kisah Raja Daha dan Candra Kirana